Pihaknya membeberkan pembangunan dan persiapan konstruksi Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) di empat lokasi dengan total kapasitas 6,95 MW. Terdiri dari PLTM Batanghari di Sumatera Barat sebesar 5,10 MW (3x1,7 MW), PLTM Titab di Bali dengan kapasitas 1,27 MW (2x0,635 MW), PLTM Pandanduri di Nusa Tenggara Barat (NTB) sebesar 0,58 MW (2x0,29 MW).
Lebih lanjut, Tumpang Muhammad menjelaskan pembangunan pembangkit listrik yang ramah lingkungan yang saat ini tengah dilakukan PT Brantas Energi ternyata mendapat dukungan penuh dari lembaga-lembaga pembiayaan.
“Brantas Energi telah melakukan melakukan Strategic Partnership dengan Lembaga Pembiayaan seperti SMI, IIF, BSI dan Bank Mandiri, sehingga pelaksanaan pembangunannya dapat dipastikan berjalan efektif,” ujar Tumpang Muhammad.
Ia juga menegaskan pembangunan PLTM akan selalu berlandaskan pelestarian lingkungan.
"Kami berharap Brantas Energi dapat terus berperan penuh dalam mendukung program Nawacita Presiden Joko Widodo untuk infrastruktur kelistrikan, berdasarkan motto kami yaitu "Eco Responsible", dengan selalu berlandaskan pelestarian lingkungan di setiap kegiatan. Kami terus menambah kapasitas dan peningkatan kinerja perseroan," pungkasnya.
Saat ini Brantas Energi telah membangun dan telah mengoperasikan PLTM Padang Guci-1 berkapasitas 6 MW (3x2,0 MW) dan PLTM Padang Guci-2 dengan kapasitas 7,0 MW (2x3,5 MW) di Bengkulu, PLTM Sako-1 di Sumatera Barat dengan kapasitas 6 MW (2 x 3,0 MW), PLTM Maiting Hulu-2 di Sulawesi Selatan dengan kapasitas 8,0 MW (2x4,0 MW), dan PLTS Gorontalo sebesar 2 Meg.
Sumber: repjogja.republika.co.id
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos