Jia Qingguo menyatakan bahwa seharusnya tidak ada perbandingan antara Ukraina dan Taiwan.
“Tidak ada negara yang berhak mendukung beberapa penduduk negara lain untuk memisahkan tempat tinggal mereka dari negara itu,” katanya, dikutip laman Radio Free Asia.
“China memiliki hak untuk memastikan bahwa Taiwan tidak akan terpisah dari China,” ujarnya menambahkan.
Bonnie Glaser, Direktur Dana Marshall Jerman Amerika Serikat mengatakan militer China, tanpa diragukan lagi, mengikuti perang di Ukraina dengan cermat.
“Ada beberapa perbedaan antara Taiwan dan Ukraina dan itu bukan analogi yang sempurna tetapi ada pelajaran yang bisa diambil,” sambungnya.
“Rusia memiliki kemampuan militer yang jauh lebih besar daripada Ukraina tetapi perlawanan Ukraina sangat sengit dan saya bertanya-tanya apakah PLA benar-benar mengantisipasi kemungkinan menghadapi perlawanan sengit di Taiwan,” kata Glaser.
Dia berharap Taiwan juga mengambil pelajaran dari konflik di Ukraina dan mengembangkan kemampuan pertahanannya sendiri dalam menghadapi ancaman keamanan dari China.
Sumber: repjogja.republika.co.id
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos