"Jadi, ada dua kasus dengan BA.5 dan satu kasus dengan subvarian BA.2.12.1," cuit Khairy via Twitter, Kamis (9/6/2022).
Saat ini, kedua varian baru Covid tersebut berstatus di bawah pengawasan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Risikonya tetap sama, tidak jauh beda," imbuhnya.
April lalu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengungkap, 90 persen penularan Covid di Negeri Paman Sam didominasi varian BA.2 dan subvarian BA.2.12.1.
Varian BA.5 pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan, dan mendominasi penyebaran kasus Covid di wilayah tersebut. Varian ini memiliki kesamaan genetik dengan BA.4.
Per Kamis (9/6/2022), Malaysia melaporkan 1.518 kasus baru. Sehingga total kasus Covid sejak Maret 2020, menjadi 4,5 juta.
Seperti dilansir The Straits Times, Malaysia memutuskan memasuki fase endemik hidup dengan virus pada 1 April, dengan memulihkan semua kegiatan ekonomi dan sosial dipulihkan. Penggunaan masker di dalam ruangan, masih wajib. Sedangkan di luar ruangan, bersifat optional.
Berdasarkan data Rabu (8/6/2022), jumlah pasien Covid yang dirawat di rumah sakit Malaysia tergolong rendah. Hanya mencakup 12,7 persen dari total 470 pasien baru.
Sementara jumlah pasien ICU akibat Covid, hanya berjumlah 5,8 persen dari total 26 pasien.
Sumber: rm.id
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos