POLHUKAM.ID - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, diduga melindungi mafia beras. Pasalnya, Menteri Pertanian, Andi Amran mengaku sempat dimarahi oranng nomor dua di Indonesia itu karena menutup perusahaan mafia beras.
“Kami pernah ditegur wakil presiden, gara-gara ada mafia beras kami tutup perusahaannya,” kata Amran di hadapan wisudawan Universitas Hasanuddin (Unhas) pada 10 April 2025 dalam posisi sebagai Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unhas dikutip Monitorindonesia.com, Sabtu (19/4/2025).
Menurutnya kemarahan Gibran bukan tanpa alasan. Soalnya, mafia beras tersebut melibatkan pemimpin besar. “Ternyata semuanya adalah pemimpin besar ada di dalamannya,” kata Amran.
Meski dimarahi, dia mengaku berterima kasih. Karena pada intinya telah menutup perusahaan tersebut. “Kami dimarahi, kami berterima kasih. Kami katakan, yang penting kami sudah tutup,” katanya.
Lantas Amran menegaskan, perusahaan yang ia tutup, bukan tanpa alasan. “Karena dia melanggar regulasi yang ada di republik ini,” tuturnya.
Pun Amran mengungkapkan bahwa ada 50 mafia sektor pertanian yang ditindak. Dari jumlah tersebut 20 di antaranya sudah menjadi tersangka.
“Kemarin mau (mafia) minyak goreng, ada mafia pupuk, ada mafia beras ada 50 sekarang. Kemarin dapar laporan, kami di SMS Kapolri ada 20 sudah tersangka,” katanya.
Ketua Umum Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) ini menegaskan akan mengirim mafia pertanian dan pangan ke nerakanya dunia. Bahkan, Amran mengungkapkan ada pejabat lingkup Kementerian Pertanian dipecat yang terlibat dengan mafia pertanian.
“Kami kirim ke nerakanya dunia yang ingin mempermainkan nasib rakyat kecil ini. Kemarin, yang menarik adalah salah satu keluarga pejabat yang aku pecat dan nanti setelah aku pecat baru aku tahu,” jelasnya.
Amran menambahkan di tengah krisis pangan global, Indonesia saat ini sudah mengarah ke swasembada pangan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi pertanian Indonesia meraih capaian tertinggi sejak merdeka. “Ada yang menarik capaian pertanian tertinggi selama merdeka itu lompatan produksi pertanian menjadi 16,62 persen. Ini bukan kata saya, tapi ini kata BPS,” katanya.
Amran menegaskan sektor pangan menjadi pondasi kestabilan negara. Dia menyebut jika sektor pangan sebuah negara bermasalah, maka negara dalam kondisi terancam.
“Bayangkan kalau Indonesia (harga beras) naik saja Rp20 ribu, negara ini bisa dalam keadaan terancam. Saya selalu katakan, kenapa kalau setor pertanian bermasalah, negara juga akan bermasalah,” demikian Amran.
Sumber: monitor
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos