"Kami sedang menyiapka kapasitas produksi yang cukup besar. Bulan ini, kami telah menyiapkan kapasitas 120 juta dosis per tahun. Nanti akan diproduksi sesuai dengan kebutuhan," ujar Honesti Basyir, Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), dalam konferensi pers, Kamis (9/6).
Vaksin ini akan menjadi vaksin yang diproduksi di dalam negeri selain Vaksin Merah Putih. Honesti menargetkan vaksin ini bisa memperoleh emergency user authorization (EUA) dari BPOM pada akhir Juli 2022 dan emergency use listing (EUL) dari WHO pada Oktober 2022.
Sebelumnya, pada uji klinis tahap pertama, vaksin BUMN telah disuntikkan kepada 175 orang dan hasilnya menunjukkan keamanan yang baik. Kemudian, pada uji klinis tahap kedua, Bio Farma menyuntikkan vaksin tersebut kepada 360 orang.
Sementara pada uji klinis tahap ketiga ini, vaksin Covid-19 BUMN diujicobakan kepada 4.050 subjek dengan batasan usia 18 tahun hingga 70 tahun.
Namun untuk selanjutnya, Honesti mengatakan vaksin juga akan digunakan untuk anak-anak. "Kemungkinan besar nanti digunakan untuk booster dan anak-anak. Karena kita masih kekurangan suplai vaksin untuk anak-anak," jelas dia.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos