Lebih lanjut dikatakan Lutfi, untuk Bea Keluar (BK) minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) justru akan dinaikkan menjadi tertinggi USD288/ton, dari sebelumnya mencapai USD200/ton. Sehingga total PE dan BK CPO tertinggi mencapai USD488/ton, dari yang sebelumnya USD575/ton.
“Ini sudah diputuskan, dan biaya PE dan BK CPO yang harus dibayar menjadi lebih rendah” kata Lutfi, seperti dilansir dari laman InfoSAWIT pada Kamis (9/6).
Disampaikan Lutfi, cara demikian ditempuh dengan tujuan untuk menurunkan tarif PE dan BK CPO serta juga untuk meggenjot ekspor CPO. Terlebih, stok CPO di produsen saat ini melimpah yang memberikan dampak terhadap rendahnya harga jual tandan buah segar (TBS) sawit petani.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas