Mantan PM Inggris Tony Blair Jadi Dewan Pengawas Danantara, Publik Riuh: Dia Kan Zionis!

- Senin, 24 Februari 2025 | 20:56 WIB
Mantan PM Inggris Tony Blair Jadi Dewan Pengawas Danantara, Publik Riuh: Dia Kan Zionis!




POLHUKAM.ID - Kepala BPI Danantara Rosan Roeslani menyebut mantan perdana menteri Inggris Sir Anthony Charles Lynton Blair atau Tony Blair akan menjadi salah satu dewan pengawas Danantara.


"Iya salah satunya [Tony Blair]," kata Rosan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2).


Sebelumnya Presiden Prabowo telah meluncurkan BPI Danantara setelah menandatangani tiga aturan baru pada Senin di Istana Negara.


Salah satunya Undang-undang (UU) Nomor 1 Tahun 2025 tentang BUMN di Istana Kepresidenan. 


Kemudian, Prabowo juga menandatangani PP Nomor 10 Tahun 2025 tentang Organisasi dan Tata Kelola Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara.


Lalu, Prabowo juga Keppres Nomor 30 Tahun 2025 tentang pengangkatan Dewas dan Badan Pelaksana Danantara.


Rosan dibantu oleh Dony Oskaria dan Pandu Sjahrir sebagai badan pelaksana BPI Danantara. 


Dony menjadi Chief Operating Officer BP Danantara dan Pandu sebagai Chief Investment Officer BP Danantara.


👇👇



Jejak Digital Tony Blair




Diberitakan media Middle East Eye (MEE) pada 22 November 2024 dengan judul "Blair patron of charity that shows Gaza and West Bank as part of Israel" (Blair adalah pelindung badan amal yang menunjukkan Gaza dan Tepi Barat sebagai bagian dari Israel).


Sebuah badan amal Inggris yang terkait dengan mantan perdana menteri Tony Blair menampilkan peta di situs webnya yang mencakup Dataran Tinggi Golan (Suriah), Tepi Barat, dan Jalur Gaza sebagai bagian dari Israel.


Cabang Inggris Jewish National Fund (JNF), yang mencantumkan Blair sebagai pelindung kehormatan, dimana JNF di masa lalu telah banyak dikritik atas berbagai kegiatannya, yang mencakup sumbangan sebesar £1 juta kepada "milisi terbesar Israel".


Kini organisasi Inggris tersebut, yang berstatus amal, berisiko terseret ke dalam skandal baru terkait peta di situs web resminya.


Di situs web tersebut, yang dilihat oleh Middle East Eye, menampilkan kampanye sumbangan untuk berbagai kegiatan JNF Inggris di Negev, wilayah gurun di Israel selatan.


Situs web tersebut berbunyi: "Pusat Israel makmur tetapi padat. Pinggirannya memiliki cukup ruang untuk jutaan rumah baru, tetapi infrastrukturnya kurang."


Di samping teks ini terdapat peta - yang belum pernah dilaporkan sebelumnya - yang menggambarkan bukan hanya Israel tetapi juga wilayah yang diduduki Israel. 


Ini termasuk wilayah Palestina yang diduduki - termasuk Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza - dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki, yang berada di barat daya Suriah.


Peta tersebut tampaknya menggambarkan wilayah-wilayah ini sebagai bagian dari negara Israel. 


Peta tersebut tidak membedakannya dari wilayah-wilayah pada peta yang sebenarnya berada di Israel.


Hal ini bertentangan dengan status wilayah tersebut menurut hukum internasional - dan juga bertentangan dengan posisi pemerintah Inggris, yang mengakui Tepi Barat, Yerusalem Timur, Gaza, dan Dataran Tinggi Golan sebagai wilayah pendudukan Israel.


Peta tersebut penting karena JNF UK telah mendanai permukiman ilegal Israel di wilayah Palestina yang diduduki.


Middle East Eye mengajukan hal ini kepada Tony Blair Institute for Global Change (TBI), menanyakan apakah lembaga tersebut atau Blair sendiri yang ingin berkomentar, tetapi belum mendapat tanggapan hingga saat berita ini dipublikasikan.


MEE juga menanyakan apakah Blair akan mengundurkan diri dari perannya sebagai pelindung kehormatan JNF UK.


Pelindung kehormatan lainnya selain Blair termasuk Kepala Rabbi Inggris Ephraim Marvis dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.


Profil Tony Blair




Sir Anthony Charles Lynton Blair  atau yang populer dikenal dengan nama Tony Blair merupakan mantan perdana menteri Inggris yang menjabat selama 10 tahun dari Mei 1997 hingga Juni 2007.


Blair merupakan tokoh Partai Buruh hingga 2007. Pada 2008, dia menjadi Founder Faith and Globalisation Initiative, sebuah kelompok universitas internasional guna membentuk jaringan global yang berfokus pada keyakinan dan globalisasi.


Sejak remaja, Blair sudah menyelami dunia politik. Ia menjadi pemimpin partai Buruh pada Juli 1994 dengan meraup dukungan 57 persen suara.


Blair bahkan menjadi perdana menteri termuda dalam sejarah Inggris karena terpilih pada 1997.


Blair pernah mengenyam pendidikan di Fettes College di Edinburg dan Universitas Oxford. 


Putra pengacara Leo Blair itu mempelajari hukum dengan peminatan religius dan musik populer, serta hukum ketenagakerjaan dan komersial.


Selain menjadi dewan pengawas Danantara, Tony Blair juga menjadi dewan pengarah pembangunan ibu kota negara baru.


Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), memilihnya dengan harapan dapat membangun kepercayaan dunia terhadap rencana pembangunan ibu kota negara baru.


Sumber: CNN

Komentar