Direktur Utama PT Impack Pratama Industri Tbk, Haryanto Tjiptodihardjo mengatakan bahwa sepanjang tahun 2021 Perseroan telah menjalankan strategi dan kebijakan yang terarah diantaranya menjalankan beragam program dan kegiatan marketing campaign yang agresif dalam rangka meningkatkan engagement para agen dan distributor untuk mencapai target mereka. Alhasil, perseroan mengantongi laba bersih senili Rp210,03 miliar.
“Hasilnya, kami berhasil meraih kinerja keuangan yang kuat dengan perolehan Laba Bersih sebesar Rp210 miliar tumbuh 67,9% dari tahun sebelumnya dan berhasil mengurangi utang dan cost of fund secara keseluruhan,” ujarnya, dalam paparan publik di Jakarta, Rabu (8/6/2022).
Menurut Haryanto, Perseroan dalam RUPST juga memutuskan untuk merubah susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris.
“RUPS Tahunan telah memutuskan untuk mengangkat Bapak Phillip Tjipto sebagai Direktur Perseroan serta mengangkat Ibu Lindawati sebagai Komisaris Perseroan, dan telah memberhentikan secara hormat Bapak Nga Seg Min dari jabatan Wakil Direktur Utama Perseroan”, pungkasnya.
Direktur Utama: Haryanto Tjiptodihardjo
Direktur: David Herman Liasdanu
Direktur: Janto Salim
Direktur: Lisan
Direktur: Sugiarto Romeli
Direktur: Wira Yuwana
Direktur: Phillip Tjipto
Komisaris Utama: Handojo Tjiptodihardjo
Komisaris Independen: Kelvin Choon Jhen Lee
Komisaris: Lindawati
Dalam kesempatan yang sama, Direktur PT Impack Pratama, Janto Salim di tahun 2022 ini permintaan dari sektor retail stabil, sedangkan permintaan sektor proyek mengalami pemulihan. “Perseroan masih menghadapi beberapa tantangan diantaranya mudik lebaran yang berdampak pada bisnis Perseroan seiring dengan menurunnya jumlah hari kerja, serta lonjakan harga bahan baku yang dapat mempengaruhi margin Perseroan,” jelasnya.
Direktur PT Impack Pratama Tbk, Phillip Tjipto menuturkan bila perseroan menerapkan 4 strategi utama dalam mencapai target yang telah ditentukan, yaitu mendirikan pabrik plafon uPVC target kuartal III 2022, membangun pabrik FRP ketiga di Melbourne target kuartal I 2023, membuka unit produksi Alderon di negara ASEAN lainnya target dimulai pada tahun 2023, serta mewujudkan digitalisasi kanal distribusi kepada retail customers melalui program Customer Relationship Management target 2023. Baca Juga: Ekspansi Gerai, Champ Resto Putuskan Buka Brand Baru Croco
“Kami juga meningkatkan anggaran IRIC yang sebelumnya Rp2,3 miliar di 2021 menjadi sebesar Rp20 miliar di tahun 2022 sampai 2024. Anggaran tersebut akan dipergunakan untuk menunjang inovasi, diversifikasi, dan optimalisasi riset atas produk-produk baru yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan limbah industri dan limbah pasca konsumsi”, lanjut menambahkan,” jelasnya.
Di tahun 2022, Perseroan mencadangkan Capex sekitar Rp180 Miliar yang akan dialokasikan untuk tanah dan bangunan, mesin, kendaraan, peralatan kantor dan perlengkapan pabrik.
Sumber: akurat.co
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas