Transaksi E-Peken Surabaya Tancap Gas, Nilainya Tumbuh 133%

- Rabu, 08 Juni 2022 | 14:00 WIB
Transaksi E-Peken Surabaya Tancap Gas, Nilainya Tumbuh 133%
Polhukam.id, Jakarta -

E-Peken Surabaya (e-commerce  Pemberdayaan lan ketahanan ekonomi nang suroboyo) menjadi salah satu jurus pemerintah Kota Surabaya untuk memperluas pemasaran produk-produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Pahlawan.

Sistem elektronik yang diluncurkan pada 31 Oktober 2021 lalu itu diproyeksikan untuk membangkitkan semangat para pelaku UMKM yang sempat terdampak pandemi Covid-19.

Tujuan utamanya adalah kebangkitan ekonomi Surabaya. Total sudah 2.306 pedagang toko kelontong maupun pelaku UMKM yang menjual produknya di e-Peken Surabaya.

Untuk memantik transaksi di e-Peken Surabaya, mulanya Pemkot mewajibkan seluruh ASN untuk berbelanja alat-alat penunjang kerja di sistem elektronik tersebut. Hasilnya hingga Desember 2021 transaksi e-Peken mencapai Rp4,8 miliar.

Seiring berjalannya waktu, Pemkot Surabaya kemudian memperkuat jangkauan e-Peken dimana masyarakat umum pun bisa melakukan transaksi disana. Hasilnya pun terbilang sukses. Dimana transaksi e-Peken sepanjang 2022 meningjat drastic. Hingga Mei 2022 saja transaksinya mencapai Rp 11,4 miliar.

"Artinya terdapat kenaikan transaksi sebanyak 133%. Pengguna e-Peken Surabaya diantaranya adalah 12.770 ASN dan 4.412 masyarakat umum. e-Peken Surabaya ini kami buka tidak hanya untuk ASN saja, melainkan untuk semua masyarakat. Harapannya agar ikut mendukung pemulihan ekonomi bagi warga dan Kota Surabaya," terang dia.

Menurut dia, E-Peken Surabaya juga tidak terus bersaing dengan e-commerce lainnya. Pemkot juga telah bekerjasama dengan e-commerce lainnya, seperti Tokopedia dan Gojek. Strategi ini dipilih untuk menarik minat masyarakat membeli produk dari sistem elektronik E-Peken Surabaya.

Pemkot juga menjalin kerjasama dengan beberapa CSR yang membantu untuk melakukan pendampingan dengan menata transaksi jual beli.

"Baik pengiriman atau produk yang dijual juga terdapat diskon dan semuanya sudah berjalan. Bahkan, kuliner di SWK juga tidak kalah rasanya dengan masakan di restoran. Demikian juga dengan harga yang ikut bersaing dengan toko modern, hingga produk UMKM yang sudah tembus pasar internasional," jelas dia.

Sumber: republika.co.id

Komentar

Terpopuler