Sebagaimana diketahui, Bursa dapat melakukan penghapusan pencatatan (delisting) jika saham tersebut mengalami suspensi sekurang-kurangnya selama 24 bulan berturut-turut. Selain itu, delisting juga bisa dilakukan jika perusahaan tercatat mengalami kondisi atau peristiwa yang secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha perusahaan.
Menanggapi pengumuman tersebut, manajemen KPAS pun mengeluarkan pernyataan resmi. Diwakili oleh James Kwok selaku Corporate Secretary, KPAS menyatakan saat ini masih dalam masa penjajakan dan bekerja sama dengan pihak investor untuk mendapatkan persamaan persetujuan dalam melakukan investasi dan pembelian saham pendiri perusahaan. Tak hanya itu, manajemen juga mengaku KPAS terus berupaya untuk dapat kembali mengoperasikan pabrik milik perusahaan.
"KPAS hingga saat ini masih mengupayakan untuk mendapatkan dana untuk melakukan operasional pabriknya kembali dan perusahaan juga sedang melakukan beberapa upaya dan proses dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya, yakni penyajian LKAT 2021, Penyusunan Annual Report 2021 dan penyelenggaraan RUPST 2021 dalam waktu sesegera mungkin," terangnya, Selasa, 7 Juni 2022.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas