Bank sentral dapat mempertimbangkan untuk menaikkan suku bunga utamanya ketika ekonomi pulih dengan kuat, Menteri Keuangan Arkhom Termpittayapaisith mengatakan pada sebuah seminar bisnis, dalam menghadapi lonjakan inflasi.
"Tetapi untuk saat ini, kebijakan fiskal dan moneter harus berjalan bersama," katanya, ketika pemerintah mencoba mendukung pemulihan ekonomi yang lambat.
"Bank sentral harus menjaga keseimbangan antara arus masuk dan arus keluar modal, dan masalah ekonomi untuk memastikan bahwa ekonomi kita dapat pulih sepenuhnya," kata Arkhom, seperti dikutip Reuters.
Bank of Thailand (BOT) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga kebijakannya pada rekor terendah 0,5 persen ketika bertemu pada hari Rabu, dan untuk sisa tahun 2022, menurut jajak pendapat Reuters, meskipun inflasi utama pada bulan Mei mencapai level tertinggi hampir 14 tahun.
Ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara itu bisa tumbuh 3,5 persen tahun ini, dengan pertumbuhan tahunan yang diharapkan masing-masing 5 persen di tiga kuartal yang tersisa, katanya. Ekspansi tahun lalu adalah 1,5 persen, di antara tingkat paling lambat di kawasan itu.
Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekspor 10 persen tahun ini yang akan menjadi pendorong utama pertumbuhan tahun ini, bersama dengan pengeluaran pemerintah dan pemulihan pariwisata, kata Arkhom.
Kementerian keuangan telah mempertahankan disiplin fiskalnya, dengan utang publik negara itu pada 60,58 persen dari PDB pada akhir Maret, yang berada di bawah batas yang ditetapkan, tambahnya.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas