Salah satu cara ampuh yang dapat dilakukan untuk melindungi kondisi finansial dari ketidakpastian risiko masa depan adalah dengan memiliki asuransi. Asuransi dapat membantu melindungi individu dari berbagai macam risiko keuangan yang timbul dari kejadian yang tidak diinginkan, seperti gangguan kesehatan, kecelakaan, hingga kematian.
Selain itu, asuransi juga dapat memberikan proteksi ekstra pada barang-barang individu, seperti rumah, kendaraan bermotor, sepeda, hingga gawai. Jika terjadi kerusakan atau kehilangan, asuransi dapat membantu untuk mengurangi risiko pengeluaran yang tak terduga.
Delta Andreansyah, AVP Marketing & Growth Qoala, mengatakan setiap orang tentu memiliki berbagai mimpi dan cita-cita yang membutuhkan dukungan finansial yang diwujudkan dengan strategi perencanaan keuangan seperti menabung atau berinvestasi selama jangka waktu tertentu.
"Perencanaan keuangan ini bisa lebih efektif ketika faktor risiko-risiko kerugian finansial sudah diminimalisasi secara baik dengan asuransi," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (6/6/2022).
Dia memaparkan, alokasi dana sebesar 20% dari total pendapatan untuk membayar premi asuransi dapat memberikan perlindungan, seperti ketika sakit dan butuh pengobatan, maka arus kas tidak akan terganggu lantaran ada asuransi yang dapat melindungi.
Di samping itu, dalam pengelolaan keuangan yang sehat idealnya perlu untuk memiliki jaring pengaman atau yang sering dikenal dengan istilah safety net. Safety net ini didapatkan dengan memiliki dana darurat yang cukup serta asuransi.
Dana darurat sangat berguna membantu menghadapi kejadian tak terduga yang membutuhkan dana tunai segera. Hanya saja, dana darurat ini memiliki keterbatasan nilai. Rata-rata setiap orang diharapkan memiliki dana darurat sebesar minimal 6 kali nilai pengeluaran bulanan. Di sinilah pentingnya melengkapi safety net keuangan dengan asuransi.
Asuransi menjadi jaring pengaman utama menghadapi risiko terjadinya kerugian finansial dalam jumlah besar. Nilai pertanggungan dan manfaat dari asuransi dapat membantu meminimalisasi biaya yang harus dikeluarkan apabila terjadi risiko yang tidak diinginkan.
Misalnya, dengan membayar premi asuransi kesehatan sebesar Rp700 ribu per bulan, individu dapat memperoleh proteksi kesehatan dengan nilai mencapai Rp300 juta selama setahun. Maka, dengan uang kecil sebesar Rp700 ribu per bulan dapat melindungi individu dari potensi risiko pengeluaran biaya rumah sakit senilai Rp300 juta.
"Alokasi anggaran untuk berinvestasi ataupun menabung tetap aman dan tujuan keuangan tetap bisa lebih mudah diwujudkan," ungkap dia.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos
VIRAL Unggahan Warganet Lakukan Uji Coba Pertalite RON 90, Hasilnya Bikin Syok!