LENGKONG, polhukam.id — Mantan Menkopolhukam, Mahfud MD, yang kini mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden dari nomor urut 3, mendapat sorotan tajam terkait pernyataannya mengenai kasus Ferdy Sambo.
Kasus ini, yang terjadi pada Juli tahun 2022, menjadi pusat perhatian karena keterlibatan Mahfud MD sebagai Menkopolhukam saat tragedi tersebut terjadi.
Dalam sebuah video yang beredar, Mahfud MD dikatakan menyatakan bahwa kasus Ferdy Sambo akan lenyap jika dirinya tidak bersuara.
Pernyataan ini menjadi bahan perdebatan, terutama karena diucapkan oleh seorang tokoh yang tengah mencalonkan diri untuk jabatan tinggi di pemerintahan.
“Saya teriak ini pasti pembunuhan, saya berani kalau saya tidak teriak kasus itu hilang,” ujar Mahfud MD dalam video yang dikutip dari Youtube Uya Kuya TV pada Jumat, 2 Februari 2024.
Baca Juga: PP Sudah Terbit tapi Gaji PNS 2024 Belum Naik? Kemenkeu Jelaskan Sebabnya
Pernyataan kontroversial ini pun mendapatkan klarifikasi dari Martin Simanjuntak, anggota tim pengacara Brigadir J yang juga terlibat dalam kasus Ferdy Sambo.
Martin membantah klaim bahwa laporan di kepolisian terkait kasus ini mental.
“Jadi kalau dibilang mental itu sebenarnya secara administratif tidak ada mental,” ungkap Martin Simanjuntak.
Martin juga mengungkapkan bahwa Mahfud MD bukanlah orang pertama yang menyatakan bahwa kasus ini adalah pembunuhan.
Sugeng Teguh Santoso dari IPW adalah yang pertama kali menyuarakan pandangan tersebut sebelum Mahfud MD.
Netizen juga turut ambil bagian dalam polemik kasus ini dengan berbagai komentar dan pandangan.
Martin Simanjuntak mengatakan bahwa tanpa keberanian keluarga korban, tanpa kehadiran Kamaruddin Simanjuntak sebagai kuasa hukum, dan tanpa tekanan dari netizen, kasus ini mungkin tidak akan mendapat perhatian yang sebesar ini.
Meskipun Martin tidak bisa memastikan bahwa laporan kasus ini tidak bersifat mental, ia menyatakan adanya aroma upaya pembelokan di belakang layar.
Video klarifikasi Martin pun menuai berbagai komentar dari netizen yang menyatakan keraguan terhadap kejujuran Mahfud MD dalam kasus ini.
Sebuah netizen menuliskan, "Mau jadi cawapres, tapi pembohong, waduh payah sifatnya pak Mahfud MD ini, sok jadi pahlawan lagi, parah ini."
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ayobandung.com
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas