LENGKONG, polhukam.id -- Saat ini, limbah plastik menjadi fokus utama yang sering menjadi bahan pembicaraan di dunia, terutama Indonesia. Meningkatnya volume limbah plastik di setiap sudut wilayah, tentunya menjadi evaluasi bagi pemerintah untuk membenahinya.
Kota Bandung menjadi salah satu kota padat penduduk di Indonesia dan tidak dapat dipungkiri jika limbah plastik akan menumpuk di beberapa daerah. Hal itu menyebabkan tersumbatnya jalur air sehingga menyebabkan banjir di beberapa titik.
Akibatnya, timbul kerisauan bagi penduduk yang merasakan dampak dari gagalnya pengolahan sampah itu. Salah satunya adalah Mochammad Saeful Rizky, Founder dari Newhun Recycle.
Lewat perusahaan yang sedang dibangunnya ini, Rizky mengajak orang - orang untuk melindungi bumi ini dengan cara mengolah dan memilah sampah plastik untuk dijadikan kerajinan yang cantik.
Newhun Recycle berdiri sejak bulan Maret 2020 atau saat Pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Bengkel produksi mereka terletak di Jalan Sangkuriang, Nomor 9B, Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat.
Berangkat dari pengalamannya saat mengikuti sebuah acara yang mengunjungi Bantargebang, Rizky dibuat penasaran dengan truk sampah yang sekedar membuang sampah yang diangkutnya hingga membuat gunung sampah yang sangat tinggi.
Baca Juga: Hore Gajian! Berapa Nominal Gaji Pensiunan PNS Tiap Golongan Menurut PP Nomor 8 Tahun 2024?
Rizky tidak melihat adanya pengolahan sampah yang baik dan benar disana, sehingga tidak heran jika Bantargebang menjadi salah satu tempat pembuangan sampah terbesar yang ada di Indonesia dengan gunung sampah yang tinggi.
Itulah awal saat Rizky berpikir tentang cara pengolahan sampah yang seharusnya dilakukan. Rizky mulai mengulik cara mengolah limbah sampah yang sulit terurai melalui buku, internet dan media sosial.
Pada akhirnya, terbentuklah Newhun Recycle atas gagasan Rizky dan teman - temannya yaitu Yahya Rijalul Jihad, Reggy Ramadhani dan Dian Willyarti yang menyadari jika limbah plastik akan memberi dampak besar kedepannya.
Dimulai dari lingkup terkecilnya, mereka mengajak orang - orang sekitar untuk bisa memilah sampah yang dapat terurai dan tidak mudah terurai. Bahan baku yang mereka dapatkan berasal dari warga sekitar bengkel produksi dan warga umum yang ingin memberikan sampah plastiknya.
Mereka berhasil mendaur ulang sampah plastik itu menjadi sebuah produk bernilai jual, seperti jam tangan, tatakan gelas hingga medali. Produk yang mereka hasilkan sudah terjual di berbagai daerah di Indonesia dengan kisaran harga Rp35.000 - Rp300.000.
Baca Juga: Bendungan Terbesar Tenggelamkan 14 Desa, Membendung Sungai Terpanjang di Jawa Barat, Bisa Tebak?
Saat ini, Newhun Recycle masih terus aktif melakukan Research & Development (Penelitian dan Pengembangan) terhadap jenis - jenis plastik yang akan mereka jadikan sebagai produk daur ulang.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ayobandung.com
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas