Dipenuhi Harta Karun Kuno, Pembangunan Bendungan Raksasa di Jawa Barat Ini Banyak Alami Gangguan Mistis, Menteri PUPR Angkat Bicara

LENGKONG, polhukam.id -- Pembangunan Bendungan Leuwikeris yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya tepatnya di kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis dan Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya dibangun dengan upaya yang tidak mudah.

Para kontraktor berupaya untuk mengejar target penyelesaian bendungan raksasa di Jawa Barat ini pada tahun 2023, tak disangka terdapat fakta mengejutkan.

Diketahui daerah sekitar lokasi pembangunan bendungan raksasa tersebut ada jejak 'harta karun' yang bersejarah yakni dalam bentuk peninggalan kuno.

Hal ini dapat dilihat dari temuan makam tua yang berada di tengah hutan yang terletak di lokasi proyek pembangunan.

Tak hanya itu, ada juga jejak purbakala yang terletak tidak jauh dari pinggiran Sungai Citanduy, dan tepat berada di sumber pengairan Bendungan Leuwikeris yang nantinya akan dialirkan.

Adapun temuan jejak purbakala tersebut berupa temuan tapak kaki yang tercetak pada sebongkah batu.

Terkait hal tersebut, Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis, Budi Kurnia memaparkan secara rinci proses penemuan tersebut.

Baca Juga: Dibanggakan Gibran Saat Debat, PLTS Cirata Jawa Barat Dibangun Dengan Biaya Rp 1,7 Triliun: Terbesar di Asia Tenggara!

Ia menyatakan bahwa jejak purbakala tersebut pertama kali ditemukan oleh tim arung jeram yang tengah membuka wahana mereka di sepanjang aliran Sungai Citanduy.

Oleh karena itu berdasarkan atas laporan serta bukti temuan fisik tersebut, pihak Dinas Pariwisata setempat langsung mengulik kesejarahan lokasi aliran Sungai Citanduy.

Selain itu, Budi Kurnia mengungkap bahwa pada abad ke-5 daerah aliran sungai tersebut sempat ditempati oleh manusia di zaman Kerajaan Bojong Galuh.

Tak hanya itu, aliran sungai di sekitar proyek pembangunan Bendungan Leuwikeris di Kabupaten Ciamis pada zaman dahulu dimanfaatkan sebagai akses transportasi antar wilayah.

Baca Juga: Harga Emas Antam Minggu 28 Januari 2024 Jalan di Tempat

Oleh karena itu, pihaknya berspekulasi bahwa bekas dermaga usang, tumpukan batu dengan jejak tapak kaki, serta temuan makam keramat adalah bagian dari sejarah zaman kerajaan Bojong Galuh.