LENGKONG, polhukam.id -- Maysarakat Bandung atau orang yang pernah berkunjung ke Kota Bandung pasti tidak asing lagi dengan jembatan layang satu ini.
Jembatan Layang Pasupati merupakan jalan layang yang menjadi ciri khas bagi Kota Bandung.
Nama Jalan layang Pasupati sendiri kini telah berganti nama menjadi Jalan Prof. Mochtar Kusumaatmadja.
Pergantian nama tersebut diresmikan gubernur jawa barat saat itu (Ridwan Kamil) pada 1 Maret 2022.
Namun dibalik bentuknya yang ikonik, jembatan ini menyimpan sejarah pembangunan yang menarik untuk dibahas.
Total anggaran yang digunakan untuk membangun proyek jembatan layang ini menghabiskan sebesar 10 juta Kuwait Dinar atau sekitar 33 juta USD.
Baca Juga: Baru Saja Diresmikan, Jembatan Seharga Rp99,2 Miliar Ini Retak hingga Ditutup demi Keselamatan!
Jika dikonversi menuju nilai rupiah saat ini berdasarkan data google, maka jumlahnya menjadi Rp 520.583.250.000,00 (Rp 525 miliar).
Proyek Jembatan Pasupati ini sempat terhenti selama 3 tahun dalam pembangunannya.
Pemerintah Kuwait selaku penyedia dana proyek ini menghentikan aliran dana pada 16 Juni 1999 akibat terlambatnya pembayaran cicilan oleh pemerintah.
Setelah dua kali mengalami penundaan akhirnya pada 19 Juli 2003 pinjaman dana dicairkan kembali.
Total panjang jembatan ini sekitar 2,6 km yang terdiri dari 2,5 km jalan layang dan sekitar 300 meter jembatan termasuk jembatan cable stayed 161 meter.
Baca Juga: Viral Presiden SBY Makan Mie Instan di Warung Sederhana, Raut Wajahnya Disorot
Titik Awal pekerjaan dimulai dari Jalan Dr. Junjunan terus ke Jalan Pasteur,menyeberang lembah Cikapundung, melalui Jalan Cikapayang dan berakhir di Jalan Surapati di sekitar Jalan Aria Jipang.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ayobandung.com
Artikel Terkait
Bukan Mobil atau Motor, Pria Ini Naik Babi Terobos Banjir
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?