Jembatan Terpanjang di Indonesia Rp4,5 Triliun Dana Pinjam ke China Pakai Teknologi Modern Cable Stayed dan Suspency, Hubungkan 2 Pulau Ini

- Sabtu, 27 Januari 2024 | 21:30 WIB
Jembatan Terpanjang di Indonesia Rp4,5 Triliun Dana Pinjam ke China Pakai Teknologi Modern Cable Stayed dan Suspency, Hubungkan 2 Pulau Ini

polhukam.id -- Jembatan terpanjang di Indonesia senilai Rp4,5 triliun, menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Madura.

Dikenal sebagai jembatan terpanjang di Indonesia, Jembatan Suramadu berhasil menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Madura dengan panjang mencapai 5,4 kilometer.

Diresmikan pada tahun 2009 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, jembatan ini bukan hanya sebuah infrastruktur megah tetapi juga menjadi simbol kebanggaan Indonesia.

Teknologi Modern Cable Stayed dan Suspency

Dengan biaya pembangunan mencapai Rp4,5 triliun, Jembatan Suramadu memanfaatkan teknologi Cable Stayed dan Suspency.

Teknologi ini sebelumnya telah digunakan pada jembatan-jembatan terkenal lainnya seperti Jembatan Pasupati dan Jembatan Barito.

Baca Juga: Tarif Tol Indralaya-Prabumulih Naik Tinggi? Ini Rincian Harga untuk Melewati Jalan Tol Rp12,5 Triliun di Sumatera Selatan

Proyek jembatan terpanjang di Indonesia tersebut memerlukan sekitar 55 ribu ton besi baja, menandakan ambisi besar dalam infrastruktur.

Dana Pinjaman dari China

Awalnya mengalami keterlambatan karena pendanaan terbatas, pembangunan Jembatan Suramadu dapat dilanjutkan setelah mendapatkan pinjaman dari China.

Dengan ketinggian 35 meter di atas permukaan laut dan lebar antar pilar tengah mencapai 400 meter, jembatan ini dirancang untuk memenuhi kegiatan navigasi tanpa menghambat aktivitas nelayan dan masyarakat sekitar.

Jembatan Suramadu membawa dampak positif dengan meningkatkan kelancaran arus barang dan jasa, menurunkan biaya transportasi, serta mempersingkat waktu tempuh.

Total jalan akses mencapai 21 kilometer, membuka potensi Pulau Madura untuk pertumbuhan ekonomi yang setara dengan daerah lain di Jawa Timur.

Baca Juga: Jembatan Tol Ikonik Senilai Rp200 Miliar dengan Lowering System, Pertama di Indonesia Rangkanya Dirakit Langsung di Lokasi

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ayopalembang.com

Komentar