polhukam.id -- Sebanyak 500 civitas akademik di Universitas Aisyah Pringsewu mengikuti Seminar Literasi Digital Sektor Pendidikan dengan tema “Membangun Generasi Emas Cakap Digital” pada Senin, 15 Januari 2024.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi di bidang pendidikan agar kritis dalam menghadapi berita hoax dan dapat menciptakan ruang digital yang aman dan nyaman.
Acara ini merupakan hasil kolaborasi Kemenkominfo dengan Universitas
Aisyah Pringsewu bersama Universitas Muhammadiyah, dan Institusi Pendidikan lainnya di Pringsewu.
Hal ini untuk sebagai bagian dari upaya penyambutan rampungnya pembangunan infrastruktur penunjang internet di daerah 3T, Kemenkominfo mengajak untuk seluruh civitas akademika memanfaatkan dan menjadikan internet sebagai prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar.
Baca Juga: [FOTO] Kemeriahan Acara Deklarasi, Doa dan Dzikir Bersama Pejuang Prabowo - Gibran
“Perolehan akses informasi yang lebih luas dapat memberikan kesempatan dan peluang yang lebih besar, menyeluruh, efisien, dan akurat bagi semua kalangan sehingga dapat meminimalisir ketimpangan informasi,” ungkap Bupati Pringsewu, Adi Erlansyah.
Adi menambahkan adanya literasi digital mampu mempermudah para
peserta didik untuk mencari data dan informasi dari berbagai media sebagai bahan pembelajaran.
Direktur Pemberdayaan Informatika, Slamet Santoso mengajak mahasiswa untuk memanfaatkan ruang digital menjadi lebih baik dan produktif.
“Mahasiswa diharapkan bisa membuat konten-konten yang positif, serta menerapkan 4 pilar Literasi Digital, yaitu, budaya, etika, kecakapan, dan keamanan digital," katanya.
Sementara itu. Rektor Universitas Aisyah Pringsewu, Wisnu Prabo Wijayanto pun menekankan bahwa Dunia pendidikan adalah dunia masa depan, dunia dengan dinamika yang perlu jadi sorotan.
Baca Juga: Dukung Capres Prabowo - Gibran, Komunitas Sarasa Bagi Makan Siang Gratis di Cimahi - KBB
“Literasi dunia pendidikan khususnya di perguruan tinggi berperan penting kemajuan teknologi memastikan bahwa staff dan mahasiswa mempunyai kemampuan yang cukup,” katanya.
Membahas sedikit yang disampaikan pemateri pada seminar literasi digital ini, salah satu pemateri Digital Ethics, Upi Asmarandhana memberikan 7 tips untuk menyeimbangkan kebebasan yang dimiliki dan tanggung jawab secara
sosial bagi mahasiswa, yang salah satunya adalah, Post yang penting, bukan yang penting posting.
“Ada 4 tujuan posting, to inform, untuk menginformasi, to educate, untuk memberikan ilmu pengetahuan, to entertain, sarana interaksi dan produktif, dan
menjalin hubungan sosial," jelasnya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ayobandung.com
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas