Jembatan Tol Ikonik Senilai Rp200 Miliar dengan Lowering System, Pertama di Indonesia Rangkanya Dirakit Langsung di Lokasi

- Sabtu, 27 Januari 2024 | 07:00 WIB
Jembatan Tol Ikonik Senilai Rp200 Miliar dengan Lowering System, Pertama di Indonesia Rangkanya Dirakit Langsung di Lokasi

polhukam.id -- Temukan keunikan jembatan tol yang ikonik dan pertama kali dirakit langsung di lokasi. Baca selengkapnya tentang pembangunan dengan metode "Lowering System" yang inovatif dan canggih.

Mengawali perjalanan melintasi Jalan Tol Trans Jawa, Jembatan Kali Kuto hadir sebagai kenangan tak terlupakan bagi setiap pengendara.

Dengan bentuk melengkung dan warna merah menyala, jembatan tol ini tidak hanya menjadi ikon, tetapi juga prestasi teknik yang mengesankan.

Struktur Dirakit di Lokasi

Jembatan Kali Kuto menorehkan sejarah sebagai jembatan pertama di Indonesia yang strukturnya dirakit secara langsung di tempat pemasangan.

Mengadopsi teknik mirip dengan Jembatan Youtefa di Papua, jembatan tol ini tidak hanya kuat struktural, tetapi juga memukau secara estetik.

Baca Juga: Pakai Kontruksi Rangka Baja, Jembatan di Kalimantan Selatan Rogoh Dana Pemerintah Rp174 Miliar, Membentang 753 Meter di Atas Sungai Ini

Dikutip polhukam.id dari situs BPJL Kementerian PUPR pada Sabtu, 27 Januari 2023, pemasangan jembatan dilakukan secara bertahap, mulai dari segmen 1 hingga segmen ke-12.

Menggunakan metode "Lowering System," pembangunan ini tidak hanya efektif dan cepat, tetapi juga minim gangguan terhadap lingkungan sungai.

Keunggulan metode ini terletak pada pengerjaan tanpa membuat pondasi bawah untuk tower.

Bobot dan Dimensi Mencengangkan

Dengan bobot mencapai 2.400 ton, Jembatan Kali Kuto memiliki dua jembatan samping dengan ukuran 32,3 meter masing-masing.

Dengan tinggi pelengkung utama mencapai ±30 meter, jembatan ini menjadi kebanggaan ruas tol Batang – Semarang, menawarkan enam jalur yang memudahkan arus lalu lintas.

Baca Juga: Proyek Jembatan Tol Terpanjang Indonesia 1,7 Kilometer Buka Konektivitas Baru di Sumatera Selatan, Rampung Tahun 2024?

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ayopalembang.com

Komentar