LENGKONG, polhukam.id -- Desas desus Menteri Keuangan Sri Mulyani mundur dari kabinet Jokowi mencuat keras belakangan ini.
Banyak pihak yang menilai jika kepemimpinan Presiden Jokowi akan mengalami 'chaos' dan demoralisasi jika Menteri Keuangan, Sri Mulyani, benar-benar memutuskan untuk mundur dari Kabinet Indonesia Maju.
Hal ini diungkap langsung oleh Gun Gun Heryanto, Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Menurutnya, potensi mundurnya Sri Mulyani dapat menyebabkan demoralisasi yang akan melemahkan aspek psiko politis dalam kekuatan Jokowi, terutama karena hal ini terjadi pada tahun terakhir masa pemerintahannya.
Mengutip laman Kompas yang diakses pada Selasa 23 Januari 2024, Gun Gun menyatakan harapannya agar pengakhirannya sebagai menteri berjalan dengan 'soft landing' dan tidak mengakibatkan demoralisasi di kalangan menteri, terutama mereka yang berasal dari partai politik pendukung.
Dia menggarisbawahi pentingnya kepiawaian Presiden Jokowi dalam mengelola konflik di dalam KIM untuk mencegah terjadinya turbulensi yang merugikan.
Baca Juga: Ada di Selatan Kota Bandung, Jembatan Gantung Ini Pecahkan Rekor Terpanjang di Asia Tenggara
Sementara itu Analisis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution, Ronny P Sasmita, menambahkan dimungkinkan bahwa kepergian Sri Mulyani dapat berdampak pada investasi, terutama Foreign Direct Investment (FDI) di Indonesia.
Ronny menyatakan bahwa Sri Mulyani selama ini dianggap kredibel oleh investor asing, sehingga kepergiannya berpotensi menimbulkan dampak negatif pada perekonomian, terutama dalam hal investasi asing.
Meskipun demikian, ekonom tersebut meyakini bahwa Sri Mulyani kemungkinan besar akan mempertahankan komitmennya untuk menyelesaikan masa jabatannya hingga akhir kepemimpinan Presiden Jokowi.
Ia menilai Sri Mulyani sebagai sosok apolitis yang akan menghindari terlibat dalam kontestasi politik, meskipun hal ini tidak dapat diabaikan jika terjadi intervensi berlebihan atau perubahan dinamika politik yang berpotensi meningkatkan ketidaknyamanan dan ketidakpastian di lingkungan KIM.
Ditemui pada kesempatan lain, Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana mengonfirmasi bahwa tidak ada menteri di Kabinet Indonesia Maju (KIM) yang menyatakan mundur dari jabatannya. Ari menegaskan bahwa saat ini para menteri sedang sepenuhnya fokus membantu Presiden Jokowi dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Menanggapi spekulasi terkait adanya rumor mundurnya salah satu menteri Kabinet Indonesia Maju, Ari Dwipayana menyatakan hal tersebut tidak benar.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ayobandung.com
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas