Tak Lagi Memukau! Gibran Dinilai Tampil Songong hingga Dibanjiri Hujatan Usai Debat, Netizen Singgung Soal Etika

- Senin, 22 Januari 2024 | 11:01 WIB
Tak Lagi Memukau! Gibran Dinilai Tampil Songong hingga Dibanjiri Hujatan Usai Debat, Netizen Singgung Soal Etika

polhukam.id - Pada debat Cawapres yang digelar pada 21 Januari 2024 di Jakarta Convention Center, Gibran Rakabuming Raka, anak dari Presiden Joko Widodo, menciptakan kontroversi dengan memperagakan aksi seolah kebingungannya dengan jawaban lawan.

Meskipun tampak sopan saat bersalaman, Gibran terlihat aktif menyerang dan melecehkan lawannya saat berdebat.

Aksi kontroversial Gibran tidak hanya menjadi perbincangan di panggung debat, tetapi juga mencuat sebagai trending topik di media sosial, khususnya platform X.

Istilah-istilah seperti "Gibran" dengan 637 ribu postingan, "Songong" dengan 109 ribu, "Tengil" dengan 50,3 ribu, "Bocil" dengan 35 ribu, dan lain-lain menjadi tren di jagad maya.

"Kalian tahu ucapan ndasmu etik oleh bowo malam ini lgsg dipraktekkan oleh gibran di forum yg ditonton jutaan org indonesia. Songong mentang2 anak presiden. Sekelas prof mahfud dia olok2 di depan publik yg menontonnya. Asli gak punya etika", ujar akun @UmarSyahadat***

Baca Juga: Didampingi Ridwan Kamil, Bendungan di Jawa Barat Diresmikan Jokowi, Ternyata Ini Rahasia Jabar Anti Banjir!

"Produk pelanggaran Etika MK menampakkan watak aslinya yang tak beretika dalam forum debat Cawapres ke II malam ini. #samsultakberetika", kata @Masinton.

"Salut Pak @mohmahfudmd. Anak kurang ajar, kurang ajar bukan hanya karena menghina Prof Mahfud, juga kurang ajar karena menghina majelis Debat KPU yang terhormat ini. Anak ini menghina dirinya sendiri. Produk gagal orangtua yang sepertinya juga tidak punya etika tidak punya adab!. Pihak yang menjadi korban ketengilan dan kesongongan Gibran adalah Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD", tutur @DokterTifa.

Meskipun aksinya ini mendapatkan perhatian besar dari masyarakat, namun hasil akhirnya membawa dampak negatif, terutama dalam hal etika proses politik Gibran.

Hal ini berujung dicatut kembali pihak seperti Ketua Mahkamah Konstitusi, Anwar Usman, pamannya yang mengalami penurunan popularitas hingga 60% akibat sentimen negatif yang dipicu oleh aksi Gibran.

Dalam menanggapi kontroversi ini, Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, memberikan catatan tentang pentingnya menjunjung tinggi etika, terutama dalam sebuah debat cawapres.

Baca Juga: Mohon Maaf! 2 Kategori Tenaga Honorer Ini Tak akan Diangkat oleh MenPAN RB Jadi PPPK 2024 Jika Tidak Mengikuti 2 Syarat Ini

Cak Imin menegaskan bahwa etika harus diterapkan, termasuk dalam menjawab pertanyaan yang diajukan dalam debat.

"Tenang Pak Gibran, semua ada etikanya," ujar Cak Imin sebagai respons terhadap pertanyaan tentang Lithium Ferrophospate (LFP) yang diajukan oleh Gibran.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ayobandung.com

Komentar