Dibangun Oleh Megawati Dengan Anggaran Rp4,5 Triliun, Jembatan Tol Terpanjang di Pulau Jawa ini Memiliki 3 Jalan Layang yang Membentang Diatas Laut

- Sabtu, 20 Januari 2024 | 23:02 WIB
Dibangun Oleh Megawati Dengan Anggaran Rp4,5 Triliun, Jembatan Tol Terpanjang di Pulau Jawa ini Memiliki 3 Jalan Layang yang Membentang Diatas Laut

polhukam.idJembatan Suramadu adalah salah satu karya monumental yang dibangun oleh pemerintah Indonesia untuk menghubungkan dua pulau besar, yaitu Jawa dan Madura.

Jembatan ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana transportasi, tetapi juga sebagai simbol kemajuan dan persatuan bangsa.

Baca Juga: Sumatera Selatan di Atas Awan! Mega Proyek Jembatan Tol Terpanjang No.1 di Indonesia Akan Segera Rampung untuk Menunjang Mobilitas Antar Wilayah

Dilansir dari laman ma-miftahulhuda.sch.id, Jembatan Suramadu memiliki panjang total 5.438 meter, yang terdiri dari tiga bagian utama, yaitu jalan layang (causeway), jembatan penghubung (approach bridge), dan jembatan utama (main bridge).

Jembatan utama memiliki panjang 1.434 meter dan lebar 30 meter, dengan bentang tengah sepanjang 434 meter yang melintang di atas permukaan laut.

Jembatan ini memiliki ketinggian maksimum 70 meter dari permukaan air, sehingga memungkinkan kapal-kapal besar untuk melintas di bawahnya.

Jembatan Suramadu merupakan jembatan tol pertama dan terpanjang di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Jembatan ini juga merupakan jembatan terpanjang keenam di dunia.

Jembatan ini dibangun dengan biaya sekitar Rp4,5 triliun, yang bersumber dari APBN dan pinjaman luar negeri.

Pembangunan jembatan ini dimulai oleh Presiden Megawati Soekarno Putri pada tahun 2003 saat masih menjabat.

Proses pembangunan berlangsung selama enam tahun, dengan melibatkan ribuan pekerja dan ahli dari dalam dan luar negeri.

Jembatan ini diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2009, dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2010.

Tujuan pembangunan jembatan ini adalah untuk mempercepat pembangunan di Pulau Madura, yang selama ini tertinggal dari Pulau Jawa.

Dengan adanya jembatan ini, diharapkan mobilitas orang dan barang antara dua pulau dapat meningkat, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan sosial di Madura.

Selain itu, jembatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan pariwisata di Madura, yang memiliki potensi wisata alam dan budaya yang menarik.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ayopalembang.com

Komentar