"Sejauh ini progresnya berjalan baik. Terima kasih kepada Kemen-PUPR, WIKA, dan Pak Kasawan (arsitek) yang sudah menindaklanjuti desain yang sudah disepakati. Kita harapkan ini bisa selesai pada bulan Agustus 2022 dan sudah bisa digunakan untuk menyambut tamu negara," ujar Menhub dalam keterangannya, Jumat (3/6/2022).
Menhub mengungkapkan, terminal VVIP ini akan direvitalisasi dengan konsep desain Bali Modern. "Warna bernuansa putih (modern), tetapi sentuhan kearifan lokal Balinya masih terlihat," tuturnya.
Selama dilakukannya pekerjaan revitalisasi terminal VVIP, pelayanan kepada tamu negara dan Presiden sementara waktu menggunakan terminal milik TNI AU.
Kegiatan revitalisasi terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali merupakan bagian dari Pelaksanaan Peraturan Presiden nomor 116 tahun 2021 tentang percepatan pelaksanaan acara internasional di Provinsi Bali, Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kemenhub telah melakukan langkah-langkah strategis dalam mendukung Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Tahun 2022, serta berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait untuk memfasilitasi aksesibilitas transportasi bagi para delegasi G20. Salah satunya, Kemenhub berkolaborasi dengan Kemen-PUPR dan Kementerian/Lembaga terkait lainnya untuk melakukan kegiatan revitalisasi terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
Rancangan terminal VVIP ini mengusung tema arsitektur tradisional Bali yang dikenal dengan nama Wantilan, yaitu bangunan yang berfungsi sebagai tempat pertemuan masyarakat adat Bali dan juga ditambah dengan ukiran ornamen, lukisan, dan tanaman khas Bali, seperti kain Songket Bali, tanaman Jepun Bali, Pucuk Rajuna, Jempiring, serta benda seni patung Garuda dan Singa Ambara Raja.
Adapun ruang lingkup pekerjaan revitalisasi terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai meliputi beautifikasi terminal VVIP (eksisting) seluas 1.063 m2; pembangunan terminal VVIP (baru) seluas 1.000 m2; penataan lansekap dan service road (baru) seluas 3.250 m2; dan realokasi EMPU kargo dan bangunan terdampak seluas 300 m2.
Melalui revitalisasi ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan transportasi dan memberikan dampak positif bagi Indonesia sebagai tuan rumah Presidensi G20.
Sejumlah upaya lainnya yang dilakukan Kemenhub untuk mendukung kegiatan KTT G20, di antaranya, ialah Persiapan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Pengadaan Bus dan Charging Station, Pengadaan Halte Trans Metro Dewata, Perbaikan Pengaturan Lalu Lintas di Bali, Pengembangan Terminal Wisata Labuan Bajo, Pengembangan Bandara Komodo, dan Revitalisasi Bandara Halim Perdana Kusuma sebagai Pintu Gerbang Tamu Negara.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Bukan Mobil atau Motor, Pria Ini Naik Babi Terobos Banjir
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?