Selama tiga bulan pertama tahun ini, FAST meraih pendapatan sebesar Rp1,28 triliun. Jika dibandingkan tiga bulan pertama tahun 2021, capaian tersebut meningkat 18,52% dari sebelumnya Rp1,08 triliun. Segmen makanan dan minuman menjadi kontributor terbesar bagi pendapatan FAST, di mana angkanya naik dari Rp1,07 triliun pada Q121 menjadi Rp1,27 triliun pada Q122.
Namun, pendapatan FAST dari komisi atas penjualan konsinyasi mengalami koreksi dari Rp12,81 miliar menjadi Rp11,94 miliar. Penurunan paling signifikan disumbang oleh pendapatan jasa layanan antar, yakni dari Rp2,48 miliar pada awal 2021 menjadi Rp321,95 juta pada awal 2022.
Ketika total pendapatan meningkat, beban pokok penjualan FAST ikut membengkak dari Rp410,23 miliar per Maret 2021 menjadi Rp485,76 miliar per Maret 2022. Beban penjualan dan distribusi ikut mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp598,94 miliar menjadi Rp647,07 miliar. Begitu pula dengan beban umum dan administrasi yang nilainya naik dari Rp149,81 miliar menjadi Rp166,79 miliar.
Total aset FAST per Maret 2022 mencapai Rp3,49 triliun, lebih rendah dari periode Desember 2021 yang sebesar Rp3,56 triliun. Kas dan setara kas mengalami penurunan dari Rp601,01 miliar menjadi Rp396,84 miliar. Total liabilitas dan total ekuitas kompak turun masing-masing menjadi Rp2,58 triliun dan Rp914,16 miliar pada Maret 2022.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Bukan Mobil atau Motor, Pria Ini Naik Babi Terobos Banjir
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?