polhukam.id - Sebanyak 300 orang pemulung mengikuti pelatihan Keselamatan dan Keamanan Kerja (K3) di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Kota Tangerang, Banten, Senin, 15 Januari 2024. Para pemulung juga diberi pemahaman mengenai pencegahan kebakaran di TPA tersebut.
Pelatihan ini diselenggarakan oleh Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) didukung oleh Pemerintah Kota Tangerang dan produsen air mineral dalam kemasan, Danone Aqua Indonesia.
Ketua Umum IPI, Pris Polly Lengkong, menjelaskan pelatihan ini dilatari oleh peristiwa terbakarnya TPA Rawa Kucing pada 20 Oktober 2023. Ketika itu, sekitar 80 persen dari 34 hektare luas TPA tersebut, termasuk bangunan gudang timbang , terbakar.
Baca Juga: Rayakan HUT Ke-128 Di GBK, BRI Peduli Pilah & Kelola 5,5 Ton Sampah
“Agar peristiwa kebakaran itu tidak terulang, para pemulung diberi pelatihan tentang K3 dan pencegahan terhadap kebakaran,” kata Pris sapaan akrab Pris Polly Lengkong.
Dalam pelatihan tersebut, para pemulung diberi pemahaman dan pengetahuan tentang bagaimana mengantisipasi dan mencegah terjadinya kebakaran di TPA, seperti tidak merokok di area TPA. Mereka juga harus menjaga keselamatan diri dengan menggunakan perlengkapan kerja yang memadai.
“Kami membagikan alat pelindung diri (APD) dan sepatu boot kepada para pemulung ,agar mereka lebih terlindungi ketika bekerja. Kami berharap pelatihan ini dapat berdampak pada kesejahteraan pemulung,” kata Pris.
Baca Juga: Antisipasi Banjir, Warga Diimbau Tidak Buang Sampah Ke Saluran Air
Di TPA Rawa Kucing ada sekitar 400 pemulung yang menggantungkan hidupnya dari sampah. Mereka bekerja memilah sampah lalu menjual hasil pilahannya ke pelapak. Padahal Pemerintah punya perangkat TPS3R yang seharusnya pemilahan dilakukan di tingkat ini.
“Tapi sistem yang dibangun Pemerintah kurang maksimal, sehingga masih banyak yang bocor ke TPA, kebocoran itulah yang dimanfaatkan pemulung dengan cara memilah sampah,” kata Pris.
TPA Rawa Kucing di desa Neglasari, Kota Tangerang yang berberoperasi sejak1992 dikelola oleh Pemerintah Kota Tangerang. TPA seluas 34 hektare ini sejatinya hanya dapat menampung 900–1.000 ton per hari, tapi saat ini, sampah yang dibuang ke sana mencapai 1400 ton per hari.
Baca Juga: Bakar Sampah Sembarangan, Lahan 300 Meter dan Dua Mobil Terbakar
Sarni, 42 tahun, pemulung yang juga anggota IPI menyatakan terima kasih atas pelatihan dan pemberian bantuan Alat Pelindung Diri (APD). “Sepatu ini akan saya pakai agar tidak kena beling, paku atau kutu air,” kata dia.
Kepala Bidang Kebersihan dan Pengolahan Sampah DLH Kota Tangerang, Iwan S.Pd mengapreasi pemulung di TPA Rawa Kucing yang telah membantu mengurangi sampah di TPA.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ayotasik.com
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas