"Ekspor sawit Indonesia diproyeksikan 25 juta ton, turun 3 juta ton dibandingkan tahun sebelumnya," catat laporan tersebut, dilansir dari laman Majalah Sawit Indonesia pada Kamis (2/6/2022).
Dalam laporan USDA juga dijelaskan, ekspor sawit Indonesia telah melambat sepanjang enam bulan terakhir ini. Perlambatan ini juga dipengaruhi kebijakan pemerintah Indonesia terkait kebijakan pajak ekspor yang meningkat yang mulai dijalankan sejak November 2021.
Langkah ini mempengaruhi laju kecepatan ekspor yang diperkirakan terus berlanjut hingga Mei 2022 saat Indonesia melanjutkan kebijakan pembatasan ekspor.
"Lambatnya ekspor ini juga berdampak terhadap penumpukan stok minyak sawit di tangki penyimpanan. Oleh karena itu, kegiatan ekspor perlu dipercepat untuk mengantisipasi masalah penumpukan stok," catat laporan tersebut.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekspor CPO pada bulan April 2022 mengalami penurunan dibandingkan bulan Maret 2022 secara mom, baik dari sisi volume maupun nilainya. Nilai ekspor CPO bulan April yakni senilai USD2,99 miliar atau turun 2,56 persen dibandingkan bulan Maret. Sementara volume ekspor pada periode yang sama yakni 1,93 juta ton atau turun 10,49 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Sumber: populis.id
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas