Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), IPPE mencatatkan penjualan sebesar Rp 13,1 miliar atau naik 103% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 6,5 miliar. Adapun pendapatan Perseroan terdiri dari penjualan Crude Coconut Oil (CCO), Virgin Coconut Oil (VCO) dan Copra Meal (CM).
IPPE juga mencatatkan adanya kenaikan beban pokok penjualan di Q1 2022 menjadi Rp 9,8 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Laba kotor naik menjadi Rp3,3 miliar dari sebelumnya Rp1,5 miliar. Beban umum dan administrasi naik menjadi Rp1,9 miliar dari sebelumnya Rp929 juta.
IPPE juga mencatatkan laba sebelum pajak yang mengalami peningkatan. Laba sebelum pajak IPPE meningkat dari Rp 662 juta miliar di 31 Maret 2021 menjadi Rp 1,4 miliar di 31 Maret 2022. IPPE mencatatkan total aset naik menjadi Rp 286 miliar dibanding 31 Maret 2021 sebesar Rp 284 miliar.
Syahmenan mengharapkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan di tahun 2022, mengingat awal bulan Januari 2022 IPPE mengoptimalkan mitra-mitra dalam pengadaan bahan baku dan optimalisasi kapasitas produksi. Pada tahun ini IPPE melakukan diversifikasi produk diantaranya adalah RBD Coconut Oil untuk menunjang penjualan perusahaan. Target penjualan IPPE minimal sebesar Rp 60 miliar di tahun 2022.
“Kami optimistis dapat mencapainya di tahun ini. Optimalisasi mitra-mitra supplier bahan baku, meningkatkan kapasitas produksi serta diversifikasi produk menjadi target utama dalam pertumbuhan penjualan tahun ini,” tuntas Syahmenan.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Agar Petani Tidak Rugi, Prabowo Minta Bulog Wajib Beli Gabah Rp 6.500 Per Kilogram
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?