Pegiat Literasi Batang: Rilis Film Dokumenter Mencari Jejak Mbah Rifa'i Pahlawan Nasional dari Kabupaten Batang

- Selasa, 26 Desember 2023 | 14:01 WIB
Pegiat Literasi Batang: Rilis Film Dokumenter Mencari Jejak Mbah Rifa'i Pahlawan Nasional dari Kabupaten Batang

BATANG, polhukam.id- Komunitas Pegiat Literasi Batang telah membuat film dokumenter yang mengangkat sosok KH Ahmad Rifa'i, seorang pahlawan nasional dari Batang yang belum banyak dikenal orang.

Film dokumenter ini akan diadaptasi menjadi buku yang lebih detail. Berjudul "Mencari Jejak Mbah Rifa'i di Kabupaten Batang," film ini direncanakan untuk dirilis pada Rabu, 27 Desember 2023.

Produser Film Dokumenter "Mencari Jejak Mbah Rifa'i", Lihun, menyatakan bahwa film ini merupakan hasil dari dukungan Pemerintah Kabupaten Batang, yang memungkinkan film semi-dokumenter ini dapat diselesaikan dan akan dirilis di Aula Pemerintah Kabupaten Batang pada Rabu, 27 Desember 2023.

Lihun menyatakan bahwa film ini merupakan upaya untuk mendidik generasi penerus Kabupaten Batang, agar terus menghidupkan semangat perjuangan Mbah Rifa'i dalam perjuangan kemerdekaan.

"Film ini diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda untuk mengenal dan mengapresiasi warisan sejarah dan nilai-nilai perjuangan yang diwariskan oleh Mbah Rifa'i.,"kata Lihun, Selasa 26 Desember 2023.

Sinopsis film ini mengisahkan seorang pemuda bernama Istikomah, yang mulai mencari jati dirinya ketika ia menjadi mahasiswa di sebuah kampus keagamaan negeri. Isti, panggilan akrabnya, berasal dari keluarga penganut Rifaiyah di Kabupaten Batang, namun ia tidak banyak memahami tentang ajaran Rifaiyah sejak masa kecilnya.

Pencarian jati diri Isti dimulai ketika ia melihat sebuah museum bertuliskan "Museum KH Ahmad Rifa'i" di Kecamatan Limpung saat hendak berlibur ke Pranten. Keingintahuannya tentang tokoh yang selama ini fotonya terpajang di ruang tamu rumahnya pun mulai muncul.

Setelah kembali dari liburannya, Isti semakin tertarik untuk memahami lebih dalam tentang tokoh tersebut dan memutuskan untuk mencari jati dirinya. Perjalanan pencariannya dimulai dengan mengunjungi Museum KH Ahmad Rifa'i di Desa Kalisalak dan menemukan berbagai peninggalan tokoh tersebut di sekitar desa tersebut.

Isti menemukan bahwa KH Ahmad Rifa'i, selain sebagai seorang pahlawan nasional asal Kabupaten Batang, juga merupakan seorang tokoh yang ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui dakwah dan puluhan kitab karyanya. Selain itu, berbagai nilai teladan dari ajaran dan teladan yang ditinggalkan oleh KH Ahmad Rifa'i masih hidup di tengah-tengah masyarakat.

Selama perjalanannya, Isti bertemu dengan banyak tokoh penting dari komunitas Rifaiyah di berbagai daerah, dan salah satu momen yang membuatnya terenyuh adalah saat ia berkunjung ke Desa Kalipucang Wetan, Kecamatan Batang, di mana ia menemukan karya batik tulis Rifaiyah yang tidak hanya sekadar karya seni, tetapi juga mengandung ajaran agama yang dituangkan dalam motif-motif batik tersebut.

Perjalanan Isti dalam mencari jati dirinya membuka pandangannya tentang sejarah dan nilai-nilai ajaran yang ditinggalkan oleh KH Ahmad Rifa'i, dan semakin memperkaya pemahaman tentang identitasnya sebagai seorang penganut Rifaiyah. Melalui film dokumenter ini, Komunitas Pegiat Literasi Batang berharap bahwa nilai-nilai kearifan lokal dan semangat perjuangan tokoh sejarah seperti KH Ahmad Rifa'i dapat terus dijaga dan diwariskan kepada generasi muda.

Dengan peluncuran buku yang menyajikan informasi lebih detail mengenai perjalanan Isti dalam mencari jati dirinya dan nilai-nilai ajaran Rifaiyah yang diwariskan oleh KH Ahmad Rifa'i, diharapkan buku tersebut dapat menjadi sumber inspirasi dan pengetahuan bagi para pembaca, terutama generasi muda, untuk memahami dan mengapresiasi warisan sejarah serta nilai-nilai kearifan lokal yang penting untuk lestari dan dilestarikan.

Film dokumenter dan buku "Mencari Jejak Mbah Rifa'i di Kabupaten Batang" diharapkan menjadi media yang efektif dalam mengenalkan dan meresapi nilai-nilai sejarah dan kearifan lokal kepada masyarakat luas, serta sebagai upaya untuk merangsang minat baca, pengetahuan, dan apresiasi terhadap warisan budaya dan sejarah di Kabupaten Batang.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ayosemarang.com

Komentar