polhukam.id – Sumatera Utara memiliki jembatan yang unik dan bersejarah. Jembatan ini menghubungkan Pulau Sumatera dengan Pulau Samosir, yang terbentuk akibat pembangunan kanal oleh Belanda pada awal abad ke-20. Jembatan ini bernama Jembatan Aek Tano Ponggol.
Dilansir dari laman pu.go.id, Jembatan ini memiliki panjang 382 meter, lebar 8 meter, dan bentang utama 99 meter.
Jembatan ini membentang di atas Danau Toba, salah satu Destinasi Wisata Super Prioritas saat berkunjung ke Sumatera Utara yang tidak boleh dilewatkan.
Jembatan ini juga berfungsi sebagai jalur distribusi logistik bagi masyarakat di kedua pulau.
Pembangunan konstruksi jembatan ini sudah selesai pada Desember 2022.
Proyek ini dikerjakan oleh PT Wijaya Karya (Persero) sebagai kontraktor yang ditunjuk oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Proyek ini menelan biaya sebesar Rp157 miliar, yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Biaya ini dicairkan dalam dua tahap, yaitu Rp48,54 miliar pada tahap pertama dan Rp94,53 miliar pada tahap kedua.
Namun, proyek ini belum selesai sepenuhnya. Pada 2024, pemerintah akan memulai proyek beautifikasi atau percantikan jembatan ini.
Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan nilai estetika dan daya tarik jembatan ini sebagai ikon baru Sumatera Utara. Proyek ini juga menganggarkan biaya sebesar Rp45 miliar, yang juga berasal dari APBN.
Saat ini, jembatan ini sudah bisa dilewati oleh kendaraan. Namun, saat proyek beautifikasi berlangsung, kemungkinan akan ada pembatasan jumlah kendaraan yang boleh melintas.
Hal ini untuk menghindari kemacetan dan mengamankan proses pengerjaan proyek.
Jembatan Aek Tano Ponggol merupakan jembatan yang memiliki nilai sejarah, ekonomi, dan budaya yang tinggi.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ayopalembang.com
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas