polhukam.id - Meskipun lumbung suara diperkirakan terpecah, tim pemenangan pasangan capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar optimistis meraih hasil signifikan di Jawa Barat.
Ketua tim pemenangan di Jawa Barat, Haru Suandharu menargetkan paslon nomor urut satu bisa meraup suara hingga 80 persen di Jawa Barat. Dia menyebut, provinsi ini menjadi salah satu lumbung saura pemenangan timnya.
"Dari 60 persen ke 80 persen itu tidak jauh. Itu bisa dicapai. Tidak ada yang mustahil," kata politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu di Kota Tasikmalaya, Sabtu, 23 Desember 2023, menyadur Republika.
Baca Juga: Didului Film, Perilisan Anime Kage no Jitsuryokusha ni Naritakute Season 3 Diprediksi Mundur Setahun
Raihan 60 persen sendiri mengacu pada Pilpres 2019, di mana saat itu PKS mendorong kemenangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Karena itu, dengan menaikkan target ke-80 persen, hal tersebut dianggap realistis.
"Kami akan kerja keras agar target tercapai dan mengamankan suara Pak Anies untuk pemilu 2024," kata dia.
Beberapa hal akan dilakukan pihaknya, termasuk fokus berkampanye di daerah yang menjadi lumbung suara pada Pemilu 2019. Dia yakin, pemilih Prabowo lima tahun lalu akan berpindah kepada Anies pada Pilpres 2024.
Baca Juga: 5 Hukum di Dunia yang Bisa Membuat Anda Sukses dan Kaya
Sementara itu, lumbung suara di Jawa Barat diperkirakan terpecah karena saat ini Prabowo sudah menjadi tim berbeda. Kini Menteri Pertahanan itu maju bersama putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
Selain itu, salah satu pengerek suara di Jawa Barat, yaitu Ridwan Kamil. Dia masuk ke dalam barisan tim pemenangan Prabowo-Gibran karena masuk ke dalam Partai Golkar sebagai salah satu partai pengusung pencalonan pasangan tersebut.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ayobogor.com
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos