Rampung 2024, Yogyakarta Bangun Jembatan Sepanjang 1,9 KM yang Melintasi Kali Progo untuk Menghubungkan Kulon Progo dan Bantul, Senilai Rp809 Miliar

- Sabtu, 23 Desember 2023 | 21:01 WIB
Rampung 2024, Yogyakarta Bangun Jembatan Sepanjang 1,9 KM yang Melintasi Kali Progo untuk Menghubungkan Kulon Progo dan Bantul, Senilai Rp809 Miliar

polhukam.id – Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tengah membangun jembatan sepanjang 1,9 km yang melintasi Kali Progo untuk menghubungkan dua kabupaten, yaitu Kulon Progo dan Bantul

Jembatan ini merupakan bagian dari proyek Jalur Lintas Selatan (JLS) yang bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan mobilitas antar wilayah di DIY. Proyek ini ditargetkan rampung pada tahun 2024 dengan anggaran sebesar Rp809 miliar, seperti dilansir dari jogjaprov.

Baca Juga: Jawa Timur Rogoh Kocek Rp5 Miliar, untuk Renovasi Jembatan Berumur Setengah Abad yang Berada di Bukit Tengah Kota Jadi Lebih Instagramable

Jembatan ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana transportasi, tetapi juga sebagai sarana rekreasi dan ekonomi bagi masyarakat.

Jembatan ini akan dilengkapi dengan ruang terbuka hijau (RTH) yang ditanami berbagai jenis pohon, salah satunya adalah cemara udang yang memberikan kesan teduh dan asri.

Jembatan ini juga akan memiliki jogging track dan ruang bagi pejalan kaki yang dapat dimanfaatkan untuk berolahraga dan menikmati pemandangan alam.

Selain itu, jembatan ini akan menjadi pusat ekonomi baru berbasis UMKM, karena diharapkan dapat menarik pengunjung yang ingin berwisata dan berbelanja di sekitar jembatan.

Desain jembatan ini dibuat oleh arsitek lokal bernama Yori Antar, yang menggabungkan unsur tradisional Jawa dengan unsur ramah lingkungan.

Jembatan ini akan menggunakan material lokal yang ada di daerah sekitarnya, sehingga dapat menghemat biaya dan mendukung pemberdayaan masyarakat lokal.

Jembatan ini juga akan mengadopsi konsep arsitektur vernakular, yaitu arsitektur yang sesuai dengan iklim, budaya, dan lingkungan setempat.

Nama jembatan ini awalnya adalah Srandakan III, tetapi kemudian diganti menjadi Jembatan Pandansimo oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Nama ini diambil dari nama sebuah pantai yang terletak di Kabupaten Bantul, yaitu Pantai Pandansimo. Jembatan ini akan terkoneksi dengan jembatan lain yang sudah dibangun sebelumnya, yaitu Jembatan Kretek II di Sungai Opak.

Dengan adanya jembatan ini, diharapkan dapat mempercepat akses JLS yang merupakan jalur alternatif bagi masyarakat DIY.

Baca Juga: Gelontorkan Dana Rp34 Miliar, Jawa Timur Bangun Jembatan Sepanjang 133 Meter yang Membelah Sungai Brantas, untuk Menghubungkan Kota dan Kabupaten

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ayopalembang.com

Komentar