Padahal, berdasarkan laporan keuangan perseroan kepada Bursa Efek Indonesia pendapatan bersih perseroan hingga akhir Maret 2022 mengalami peningkatan sebesar 65,59% menjadi Rp1,49 triliun dari Rp904 miliar per Maret 2021.
Ternyata, kenaikan pendapatan juga diikuti oleh meningkatnya beban pokok pendapatan dari Rp693,15 miliar di kuartal I 2021 menjadi Rp1,221 triliun per Maret 2022. Kemudian, beban penjualan dan pemasaran mengalami peningkatan yang fantastis menjadi Rp3,3 triliun dari Rp431,49 miliar.
Selain itu, beban umum dan administrasi perusahaan juga melesat dari Rp697,33 miliar menjadi Rp2,58 triliun.
Lalu, beban penyusutan dan amortisasi juga meningkat menjadi Rp761,46 miliar, sedangkan beban operasional dan pendukung naik menjadi Rp434,79 miliar dari sebelumnya Rp348,21 miliar.
“Sepanjang 2022, kami akan terus mendorong inisiatif-inisiatif ini dan menggunakan keunggulan kompetitif yang ekosistem kami miliki, sekaligus memaksimalkan potensi pertumbuhan di Indonesia dan Asia Tenggara. Dengan semakin longgarnya kegiatan masyarakat, peningkatan dan integrasi produk akan terus dilakukan untuk memastikan bahwa GoTo mampu terus melayani pertumbuhan kebutuhan dan jumlah pengguna kami di layanan on demand, e-commerce, dan financial technology,” kata Andre Soelistyo, CEO Grup GoTo, dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (30/5/2022).
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos