Pendapatan bruto perusahaan teknologi ini pun meningkat 53% yoy mencapai Rp5,2 triliun, yang mencerminkan pertumbuhan take rate dari 3,5% menjadi 3,7% didorong oleh peningkatan monetisasi pada segmen e-commerce dan on-demand.
Tak hanya itu, jumlah tahunan pengguna bertransaksi sepanjang dua belas bulan terakhir (last twelve months annual transacting users atau LTM ATU) tumbuh 29% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yoy mencapai 65 juta, dengan rata-rata pembelanjaan meningkat sebesar 18% year-on-year.
Sementara itu, jumlah pesanan (order) tumbuh 41% year-on-year mencapai lebih dari 656 juta pesanan. Pada Q1 2022, rugi EBITDA yang disesuaikan6 turun 14 basis poin menjadi Rp5,4 triliun dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (Q4 2021) sebesar Rp 6,2 triliun.
Alhasil, padda kuartal I 2021, Perusahaan mencatatkan kerugian sebesar Rp1,9 triliun yang disebabkan oleh dua hal, yaitu upaya Perusahaan menghemat modal menjelang kombinasi Gojek dan Tokopedia sehingga Perusahaan dapat melakukan investasi lintas platform setelah terbentuknya GoTo. Selain itu, reservasi modal ini juga dikarenakan memuncaknya dampak pandemi COVID-19 di Q1 2021 yang membatasi aktivitas dan mobilitas masyarakat di masa tersebut.
βSepanjang 2022, kami akan terus mendorong inisiatif-inisiatif ini dan menggunakan keunggulan kompetitif yang ekosistem kami miliki, sekaligus memaksimalkan potensi pertumbuhan di Indonesia dan Asia Tenggara. Dengan semakin longgarnya kegiatan masyarakat, peningkatan dan integrasi produk akan terus dilakukan untuk memastikan bahwa GoTo mampu terus melayani pertumbuhan kebutuhan dan jumlah pengguna kami di layanan on demand, e-commerce, dan financial technology,β kata Andre Soelistyo, CEO Grup GoTo, dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (30/5/2022).
Dalam kesempatan yang sama, Jacky Lo, CFO Grup GoTo, kinerja kuartal I 2022 bahkan lebih kuat lagi, dengan pertumbuhan GTV proforma dan pendapatan bruto masing-masing sebesar 46% dan 53%, memberikan indikasi prospek menjanjikan di masa depan.
Lebih lanjut Ia menuturkan bila Integrasi Gojek, Tokopedia dan GoTo Financial secara lebih menyeluruh diharapkan mampu membawa berbagai manfaat, dan kami pun telah melakukan integrasi lintas platform sejak bulan Mei 2021.
βDi kuartal I 2022, kami berfokus pada optimalisasi pembayaran insentif dan biaya operasional, dan telah mencatat hasil signifikan sebagai landasan yang kuat dalam upaya kami untuk terus meningkatkan margin. Margin kontribusi dan margin EBITDA disesuaikan meningkat masing- masing sebesar 24 dan 14 basis poin, antara Q4 2021 dan Q1 2022,β ucapnya.
Sumber: akurat.co
Artikel Terkait
KISAH Mat Sam! Harta Karun Rp 15 T Diambil Pemerintah, Penemu Malah Dibiarkan Melarat
Habib Syakur Sebut Kelompok Penolak PSN PIK 2 Anti-Pancasila
Jadi Tersangka Pemerasan dan Pengancaman, Nikita Mirzani Terancam 20 Tahun Penjara
Bicaranya Lantang, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Tidak Menyesal Masuk Penjara: KPK Harus Berani Periksa Keluarga Jokowi!