polhukam.id -- Habiskan anggaran besar mencapai Rp3,7 triliun, smelter tembaga di Jawa Timur ini jadi yang pertama di Indonesia, dengan kapasitas produksinya besar capai segini.
Ternyata smelter tembaga pertama di Indonesia terletak di Jawa Timur dan merupakan kerja sama dari dua perusahaan besar.
Dua perusahaan yang bekerja sama pada smelter tembaga yakni PT Freeport dan Mitsubishi Material Corporation yang pembangunannya sudah dilakukan sejak tahun 1994.
Pembangunan smelter tembaga ini berlangsung selama dua tahun yakni dari 1996 hingga rampung di tahun 1998.
Pada awal berdirinya smelter tembaga ini mampu menghasilkan 200 ribu ton katoda tembaga per tahunnya.
Kemudian seiring berjalannya waktu di tahun 2004, 2006 dan 2009, perusahaan smelter tembaga ini mulai berekspansi sehingga produksinya meningkat.
Meningkat sangat besar hingga mencapai 300 ribu ton per tahun, dimana Mitsubishi Material corporation lah yang memiliki kepemilikan saham terbesar mencapai 60,5 persen.
Sisanya adalah kepemilikan dari PT Freeport Indonesia. Untuk proses peleburannya, smelter ini menggunakan teknologi Mitsubishi dan ISA untuk pemurniannya.
Dengan dilakukannya peleburan dan konversi untuk menghasilkan tembaga anoda dengan hasil kemurnian tinggi namun emisinya tetap rendah.
Bukan hanya produksi smelternya, dari pengolahan tersebut juga dihasilkan beberapa produk sampingan.
Antara lain asam sulfat, gypsum, terak tembaga hingga lumpur anoda. Semua produk tersebut dijual dan digunakan oleh konsumen dalam serta luar negeri.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ayopalembang.com
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas