"Berikutnya minyak sawit untuk masak yaitu vegetable ghee atau margarin cair adalah teksturisasi campuran dari fraksi minyak sawit dan masih banyak lain produk lain dari sawit yang digunakan untuk makanan, misalnya margarin for cream yang sulit digantikan oleh minyak nabati lainnya. Dan, untuk bahan non-dairy creamer dan chocolate coating," ungkap Prof. Nuri dilansir dari laman Majalah Sawit Indonesia pada Selasa (30/5/2022).
Lebih lanjut, Prof. Nuri menegaskan bahwa hanya minyak sawit yang bisa digunakan untuk speciality fats. Minyak sawit sebagai bahan baku untuk produksi lemak bernilai ekonomi tinggi – Cocoa Butter Analog (CBA) yaitu CBE (Cocoa Butter Equivalents), CBR (Cocoa Butter Replacers), CBS (Cocoa Butter Substitutes), CBX (Cocoa Butter Extenters).
"Dan, yang tidak kalah penting yaitu minyak sawit sebagain ingredrien produk susu formula (infant, follow on, growing-up formula). Minyak sawit digunakan untuk growing-up formula supaya mirip dengan Air Susu Ibu (ASI). Hasil dari sampling susu formula yang ada di pasaran 90 persen mengandung minyak sawit," urainya.
Susu formula mengandung campuran spesifik lemak nabati yang berasal dari minyak sawit untuk meniru kandungan asam lemak jenuh (SFA), asam lemak tak jenuh rantai tunggal (MFA), dan asam lemak tak jenuh rantai jamak (PUFA) pada ASI3. Campuran minyak nabati yang biasa ditambahkan ialah minyak olein sawit, kelapa, kedelai, bunga matahari tinggi oleat, jagung, kanola, zaitun, dan MCT4,5,6,78,9.
"Banyak orang tidak tahu kandungan di susu formula berasal dari minyak sawit. Itu sebabnya negara maju seperti Eropa dan Amerika Serikat menekan komoditas sawit," tegasnya.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas