Analis Senior di Oanda, Ed Moya, mengungkapkan bahwa ada peluang The Fed akan menunda kenaikan suku bunga untuk sementara waktu setelah menaikkan 50 bps pada Juni dan Juli mendatang.
"Pasar mulai sedikit optimis The Fed tidak akan terlalu agresif dalam menaikkan suku bunga dan beberaoa aksi jual yang melanda aset berisiko, khususnya saham, telah berakhir," pungkasnya dilansir dari Reuters, Senin, 30 Mei 2022.
Melansir RTI, rupiah bergerak perkasa dengan apresiasi 1,11% ke level Rp14.495 per dolar AS. Rupiah juga menekan signifikan dolar Australia (0,93%), poundsterling (1,00%), dan euro (1,06%).
Di Asia, rupiah menjadi mata uang paling perkasa. Sang Garuda menguat atas baht (1,12%), dolar Hong Kong (1,12%), dolar Singapura (1,10%), yen (1,03%), ringgit (0,93%), dolar Taiwan (0,76%), won (0,68%), dan yuan (0,55%).
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas