Karena hal itu, tak salah jika kelapa sawit dijuluki sebagai komoditas minyak nabati yang menjadi supporting life systems masyarakat dunia selama 24 jam setiap harinya.
Dilansir dari laman Majalah Sawit Indonesia pada Jumat (27/5), Edy mengatakan, "Sayangnya belum banyak pihak yang paham tentang kelapa sawit bahkan banyak anggapan kelapa sawit merupakan komoditas perusak dan dampak negatif yang ditonjolkan dari komoditas tersebut."
Berdasarkan data Kementerian Koordinator Perekonomian RI, diketahui kelapa sawit berkontribusi sebesar 13,6 persen terhadap ekspor nonmigas nasional serta mendorong Indonesia untuk mandiri energi melalui mandatori B30. Tidak hanya itu, sektor industri perkebunan kelapa sawit juga berkontribusi mengentaskan kemiskinan dengan menciptakan lapangan kerja untuk lebih dari 17 juta tenaga kerja baik secara langsung maupun tidak langsung.
Lebih lanjut dipaparkan Edy, dari sisi statistik perekonomian, kelapa sawit telah berkontribusi 3,5 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
"Sehingga sektor kelapa sawit merupakan sektor strategis bagi perekonomian masyarakat yang perlu dikawal tidak hanya pemerintah saja, tetapi oleh semua pihak," kata Edy.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos