Pendapatan premi perusahaan pun meningkat sebesar 51,8 %, dari Rp1,65 triliun pada kuartal I 2021, meningkat menjadi Rp 2,50 triliun di 2022. Peningkatan pendapatan premi ini dikontribusi dari penjualan lini non unit link.
“Pertumbuhan kita di kuartal I jauh di atas industri, harapannya kita bisa pertahankan terus,” ujar Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila, di Jakarta, Rabu (25/5/2022).
Ia menuturkan bila BRI Life memang menargetkan kinerja tahun ini bisa tumbuh di atas industri. Malah, Iwan berharap di tahun 2022 anak usaha BRI ini bisa membukukan kinerja dua kali lipat dari industri.
“Sampai akhir tahun kita akan tumbuh di atas industri it yang kita dorong, kalau industri tumbuh 10-15%, kita kalau bisa double supaya bisa kejar target,” ucap Iwan.
Menurut Iwan, BRI Life akan terus berupaya melakukan peningkatan produktivitas kinerja perusahaan, melalui terobosan-terobosan baru di bidang manajemen, sumber daya manusia, produk, pemasaran dan kualitas layanan konsumen serta selalu mengikuti perkembangan teknologi yang terus berkembang.
“Strategi kita mapping nasabah BRI untuk siapkan produk yang sesuai. Kita kan juga sudah punya produk mikro yang mulai Rp50 ribu, kita juga ada produk critical illness ini juga terus kita dorong karena ini jadi tumpuan kita untuk produk yang mudah dimengerti,” jelas Iwan.
Hal yang sama dikemukakan Direktur Keuangan BRi Life, Lim Chet Ming. Ia menuturkan bila bila saat ini pertumbuhan bisnis perusahaan ditopang oleh produk asuransi mikro. Sementara, untuk produk unit link mengalami perlambatan yang disebabkan oleh beberapa sentimen negatif serta adanya aturan baru OJK yang tertuang dalam POJK PAYDI.
“Jadid nasabah tidak mau beli unit link tapi kebutuhannya ada, sehingga ada perpindahan dari unit link ke produk yang proteksi,” jelasnya.
Nah, terkait Hasil Investasi, Ia menyebut jika sampai dengan semester I 2022, BRI Life berinvestasi ke aset berkualitas tinggi yaitu sekitar 54% di SUN dan 22% obligasi korporasi dengan rating Investent grade. BRI Life sangat peduli dan mendukung Environment Social and Good Governance (ESG), dengan investasi lebih dari Rp200 miliar ke instrumen saham yang termasuk dalam indeks ESG.
“Adapun Total Aset BRI Life di tahun 2022, terus bertambah kuat dengan aset saat ini Rp. 19,99 triliun dan baru-baru ini FMH (FWD Management Holding Limited) meningkatkan kepemilikan-nya menjadi 35,14 %” imbuh Lim.
Selanjunya untuk ratio RBC, BRI Life mencapai 549, 93% jauh diatas persyaratan minimum 120% dari OJK, hal ini menunjukkan bahwa BRI Life sangat sehat.
BRI Life juga terus fokus untuk memberikan perlindungan kepada Masyarakat Indonesia. Hal ini terlihat dari jumlah klaim yang dibayarkan selama kuartal pertama tahun 2022, yang mencapai Rp1,0 Triliun. Jumlah ini menurun sekitar 20% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang disebabkan oleh Pandemi Covid 19.
Penurunan klaim ini juga menunjukan upaya Pemerintah untuk penanggulang covid 19 telah berhasil menekan dampak negatif dari Pandemi Covid 19 dan turut berkontribusi pada penurunan angka kematian.
“Berdasarkan pencapaian pertumbuhan ini menjelaskan bahwa, Asuransi BRI Life terus tumbuh, melalui komitmen dan literasi yang terus disampaikan kepada masyarakat Indonesia, dan kami optimis kinerja BRI Life jiwa akan meningkat signifikan di sepanjang tahun 2022” Tutup Lim.
Sumber: akurat.co
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas