"Kalau kita melihat pencapaian pendapatan Holding BUMN Farmasi sampai akhir Maret 2022 maka pencapaian kita 99 persen dibandingkan target kuartal I tahun ini Rp7,14 triliun dan pencapaian pendapatan kita sebesar Rp7,1 triliun," ujar Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir dalam rapat dengar pendapat dengan komisi VI DPR RI, Senin (23/5/2022).
Basyir mengatakan pendapatan Holding BUMN Farmasi yang terdiri dari Bio Farma, Kimia Farma dan Indofarma jika dibandingkan dengan periode sama 2021 atau year on year (yoy) tumbuh sebesar 18 persen.
Basyir mengatakan, untuk pencapaian EBITDA konsolidasi sampai dengan Maret 2022 sebesar 113 persen meski cukup tinggi, namun jika dibandingkan dengan periode yang sama 2021 mengalami penurunan sebesar 36 persen.
Sementara itu, laba bersih konsolidasi sampai akhir Maret 2022, dibandingkan dengan Rencana Kinerja Anggaran Perusahaan atau RKAP maka pencapaian Holding BUMN Farmasi cukup tinggi yakni sebesar 234 persen.
"Namun jika dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu maka hal tersebut mengalami 29 persen, dengan kondisi yang tidak jauh berbeda, penugasan-penugasan untuk pandemi sudah mulai turun," ujarnya.
Lanjutnya, hingga Maret 2022 pencapaian pendapatan Bio Farma sebesar 119 persen dibandingkan pertumbuhan pada periode sama tahun lalu sebesar 35 persen.
Pencapaian pendapatan hingga Maret pada 2022 merupakan kontribusi tetap dari penugasan vaksin pandemi covid-19 yakni Coronavac sebesar Rp1,66 triliun.
Sementara itu Bio Farma juga sudah mulai masuk ke penjualan ekspor di mana hingga Maret 2022 tercatat penjualan ekspor mencapai Rp840 miliar.
"Seperti ketahui Bio Farma merupakan kontributor utama vaksin polio bagi pasokan global, di mana lebih dari dua pertiga pasokan vaksin polio global diproduksi di Bio Farma dan kita distribusikan melalui WHO dan UNICEF," ungkapnya.
Kemudian untuk Kimia Farma sampai dengan kuartal I tahun ini, pencapaian pendapatannya sebesar 78 persen dari RKAP, tetapi dibandingkan periode sama pada tahun lalu turun sebesar dua persen.
"Ini memang karena kita membandingkan dengan kondisi pada 2021 yang masih banyak penanganan covid-19, dan pada tahun ini kita sudah mulai bergeser yang mana untuk penanganan pandemi ini mungkin sudah tidak besar lagi dan kita masuk segmen-segmen reguler yang nanti akan menjadi pendorong atau driver pertumbuhan Kimia Farma selama 2022," ujar Basyir.
Adapun penjualan Kimia Farma sampai dengan Maret 2022 sebesar Rp2,26 triliun atau 77,84 persen dari RKAP kuartal I-2022 yang didominasi produk kategori ethical, generik dan sebagainya.
Sedangkan untuk Indofarma sampai Maret 2022, pencapaian pendapatan sebesar 73 persen dengan pertumbuhan 10 persen dibandingkan periode sama pada tahun lalu. Penjualan Indofarma sampai akhir Maret 2022 sebesar Rp33 miliar yang didominasi oleh penjualan kategori alat kesehatan, ethical, dan sebagainya
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas