TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar Kelompok Kriminal Bersenjata alias KKB Papua terkini.
Viral! KKB Papua ancam eksekusi mati pilot Susi Air.
Dunia internasional bereaksi atas video viral KKB Papua ancam tembak mati pilot Susi Air.
Tengok juga kata Wapres, Maruf Amin menanggapi ancaman serius KKB Papua terhadap pilot Susi Air.
Video ancaman KKB Papua akan menembak pilot Susi Air, Kapten Philip Marks Methrtens sampai ke telinga Pemerintah Selandia Baru.
Mereka pun merespons ancaman yang disampaikan KKB dalam sebuah video yang mereka rilis.
Adanya video tersebut telah diketahui Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Selandia Baru.
Selengkapnya ada dalam artikel ini.
Baca juga: Terbaru! Kabar Pilot Susi Air Diancam Dieksekusi Mati KKB Papua, Pihak Selandia Baru Buka Suara
Dia mengatakan telah mengetahui keberadaan foto dan video yang beredar.
Menanggapi itu, pihaknya akan melakukan pembebasan sang pilot dengan kemampuan yang ada.
"Kami melakukan semua hal yang kami mampu untuk mengamankan resolusi damai dan pembebasan Mehrtens dengan aman," kata jubir tersebut kepada Reuters via email pada Sabtu (27/5/2023) waktu setempat.
Sementara, menurut Reuters, Kepala Pusat Penerangan TNI (Kapuspen) TNI, Laksda Julius Widjojono mengatakan, pihaknya akan tetap menggunakan tindakan terukur yang sesuai dengan standar prosedur operasi.
Di sisi lain, belum ada tanggapan dari Kemenlu Indonesia atas video Mehrtens tersebut.
Baca juga: Profil Yotam Bugiangge, Eks TNI dan Rekan KKB Papua Egianus Kogoya, Pernah Bantai Warga dan Polisi
KKB Papua Ancam Tembak Pilot Susi Air
KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya mengancam akan menembak pilot Susi Air, Kapten Philips Max Mehrtenz.
Bahkan batas waktu diberikan untuk negosiasi pembebasan pilot yang sudah disandera beberapa bulan.
Egianus hanya memberikan waktu selama dua bulan ke pemerintah Indoneia untuk membebaskan Kapten Philip.
Ancaman itu disampaikan Panglima Komando Daerah Perang III Ndugama, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Egianus Kogoya.
Dia menyampaikan ancaman tersebut melalui video singkat yang disebarkan Juru Bicara TPNPB, Sebby Sambom.
Video yang diperoleh Tribun-Papua.com, di Jayapura, Sabtu (27/5/2023) berdurasi 1 menit lebih 11 detik.
Egianus Kogoya memberi waktu dua bulan kepada negara untuk bernegosiasi terkait pembebasan Kapten Philip Mark Merhtenz.
Pria berkewarganegaraan Selandia Baru itu akan ditembak jika tidak ada pembicaraan lebih lanjut.
"Kalau tidak ada pembicaraan, maka kami akan tembak Pilot (Kapten Philip Mark Mehrtenz)," tegas Egianus dalam video tersebut.
Berdasarkan video yang dirilis kelompok pemberontak itu, tampak Kapten Philips Mark Merhtenz terlihat kurus.
Baca juga: Tito Karnavian Bongkar 4 Sumber Senjata KKB Papua, dari Industri Filipina dan Ambon
Dalam video itu pilot Susi Air itu sambil berbicara dengan memegang bendera bintang kejora.
Tak hanya itu, Kapten Philips juga dikelilingi anggota separatis dan juga Egianus Kogoya yang tepat berada di sebelah pilot asal Selandia Baru ini.
Marten terlihat berbicara di depan kamera, mengatakan para separatis menginginkan negara selain Indonesia untuk terlibat dalam dialog tentang kemerdekaan Papua.
"Negara yang lain, jika tidak bicara dengan Indonesia dalam waktu dua bulan, mereka akan tembak saya," ujar Marten dalam video yang diterima Tribun-Papua.com.
Lebih lanjut Capten Philips Max Marten mengatakan, jika itu tidak terjadi dalam dua bulan maka mereka (KKB Papua) mengatakan akan menembak dirinya.
Diketahui, Kapten Philip Mark Merhtens telah disandera oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), kelompok Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023 lalu di Hutan Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan hingga saat ini.
Sementara itu, dalam Video itu Egianus Kogoya dengan lantang mengatakan bahwa pilot Kapten Mark Merhtenz telah mengakui.
"Pak pilot sudah mengaku bahwa, dari negara, maupun negara indonesia hanya mengaku saja."
"Kami kasih waktu dua bulan saja, kalau dari indonesia tidak mengaku berarti kalau dua bulan ini lewat, kami akan tembak pilot Max Marten," imbuh Egianus.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan aparat keamanan dan petugas kepolisian di Papua belum bisa dikonfirmasi terkait kebenaran video yang beredar luas ini.
Baca juga: Prajurit TNI-Polri Berguguran, Mahfud Ungkap Sulitnya Tumpas KKB Papua, Serba Salah
Kata Wapres Maruf Amin
Wakil Presdien (Wapres) Maruf Amin menanggapi ancaman KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya akan menembak pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens.
Pilot asal Selandia Baru itu diketahui telah menjadi korban penyanderaan sejak Februari 2023 lalu.
Kabar terbaru terkait disanderanya sang pilot itu dengan beredarnya sebuah video berisi ancaman terhadap pemerintah Indonesia.
Video yang memperlihatkan Kapten Philip Mark Mehrtens itu menyampaikan batas waktu untuk negosiasi.
Berbagai upaya dilakukan agar Egianus Kogoya mau melepaskan sang pilot.
Namun upaya penyelamatan yang telah dilakukan pemerintahhingga kini belum menemukan titik terang.
Bahkan Komnas Ham hingga tokoh gereja sudah diminta untuk turun melakukan pendekatan dalam upaya pembebasan Kapten Philips.
Terbaru, KKB memberi waktu dua bulan lagi untuk upaya negosiasi.
Apabila keinginan Egianus Kogoya Cs tidak dipenuhi pemerintah, maka mereka akan menembak mati Kapten Philips.
KH Maruf Amin memastikan upaya penyelamatan dilakukan dengan meminimalisir dampak negatif yang mungkin terjadi.
"Operasi (penyelamatan) yang dilakukan tentu kita harus memperhitungkan, jangan sampai terjadi (jatuh) korban," kata Ma'ruf melalui keterangan tertulis, Jumat (26/5/2023), sebagaimana diberitakan Tribunnews.com.
Dengan demikian, operasi penyelamatan sangat memperhatikan keselamatan sandera dan tidak akan menggunakan sistem bumi hangus.
"Jadi, tidak sistem bumi hangus. Mungkin kalau seperti itu mudah saja, tapi bagaimana operasi itu dilakukan, (sandera) selamat, tetapi tidak menimbulkan banyak korban,� imbuhnya.
Baca juga: Terbaru! Kabar Pilot Susi Air Diancam Dieksekusi Mati KKB Papua, Pihak Selandia Baru Buka Suara
Libatkan berbagai tokoh di Papua
Maruf Amin mengatakan, meski memakan waktu lama, pemerintah berupaya dengan hati-hati.
Berbagai langkah seperti negosiasi dan komunikasi pun tengah ditempuh, terutama dengan tokoh-tokoh setempat.
�Tokoh-tokoh di Papua, kita sudah komunikasi, terutama dengan pihak gereja, tokoh adat, local champion. Kita libatkan dalam operasi di Papua. Seperti yang kemarin, sudah ada yang diselamatkan, itu juga sudah melibatkan tokoh-tokoh gereja di sana,� pungkasnya.
Hal ini senada dengan keterangan yang disampaikan oleh Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri, yang mengatakan bahwa pihaknya memaksimalkan upaya penyelamatan Kapten Philip dengan cara negosiasi yang melibatkan sejumlah pihak, termasuk gereja dan dewan gereja.
"Jadi, saya dengan Komnas HAM berbicara dengan pihak gereja, juga berbicara yang di dalamnya ada dewan gereja, uskup juga ada,� kata Mathius, Kamis (25/5/2023), dikutip dari Tribunnews.com.
Tak hanya itu, Mathius mengaku bahwa pihaknya juga menerjunkan tim secara senyap untuk menyelamatkan Kapten Philip.
�Saya membuka diri negosiasi dengan semua pihak. Yang dari awal bekerja ini kan pihak pemerintah Nduga dengan Kapolri untuk negosiasi, kemudian ada Komnas HAM menawarkan diri. Saya juga mengirim tim secara silent masuk ke dalam, saya juga bertemu dengan pihak gereja,� paparnya.
"Kita memberi kesempatan untuk kelompok ini bisa mengembalikan pilot melalui jalur negosiasi,� tegas Mathius. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Tanggapan Selandia Baru Soal KKB Papua Egianus Kogoya Ancam Tembak Pilot Susi Air
Sumber: kaltim.tribunnews.com
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas