POS-KUPANG.COM, BUTON SELATAN - Kisah sedih dialami keluarga Wa Ode Sarni, warga Lakambau, Kecamatan Batauga, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Selatan.
Gegara hal sepele, LS (14), anak laki lakinya nekat gantung diri untuk mengakhiri hidupnya. Bahkan, sebelum tewas , bocah yang kini duduk di bangku SMP itu sempat mengancam Wa Ode Sarni, ibu kandungnya sendiri.
Mayat korban LS pertama kali ditemukan oleh seorang anak kecil yang kebetulan melintas di bawah pohon di Lingkungan Pasar Timur, Kelurahan Lakambau, Kecamatan Batauga, Kabupaten Buton Selatan, Sabtu (27/5/223).
Aksi nekat LS yang mengakhiri hidupnya dengan gantung diri menimbulkan duka mendalam, Wa Ode Sarni. Perempuan paruh baya itu mengatakan, LS nekat gantung diri karena tidak dipinjami handphone atau HP.
Baca juga: BREAKING NEWS: Pemuda di Wailamung Sikka Tewas Gantung Diri
"Hanya gara-gara handpone (Hp), Hpnya kakak rusak dan baru selesai diperbaiki, dia mau pakai Hp ini. Hanya saya bilang, tunggu kakakmu, nanti diberitahukan," kata Wa Ode Sarni, Sabtu (27/5/2023).
Keinginan Wa Ode Sarni itu tidak diterima baik oleh anaknya. LS malah mengancam akan mengakhiri hidupnya.
"Dia bilang begini, 'kalau lebih baik saya bunuh diri saja'. Saya bilang, 'kamu kira bunuh diri ini gampang kah, gara-gara hp saja kamu mau bunuh diri'," ujar Sarni, sapaan Wa Ode dilansir dari Kompas.com.
Namun nasihat ibunya itu diacuhkan oleh LS, hingga ia pergi dari rumahnya di Lingkungan Pasar Timur.
Usai perdebatan tersebut, terang Sarni, anak lelakinya itu tidak pulang ke rumah. Sarni mengira LS menginap di rumah neneknya.
Baca juga: Anggota TNI di Makassar Tewas Gantung Diri, Keluarga Temukan Banyak Kejanggalan, Sebut Tak Wajar
"Anak ini biasa tidur di rumah neneknya sana, jadi saya tidak cari dia. Tadi pagi saya tanya sepupunya, ternyata dia tidak tidur di rumah neneknya," ucap Sarni.
Sarni tidak menyangka, putra keduanya ini nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
"Tadi saya mau cari, datang kakaknya, kalau adek sudah bunuh diri," imbuh dia.
Sertelah penemuan mayat korban, warga sekitar menurunkan mayat korban kemudian membawa korban ke rumah orangtuanya untuk disemayamkan.
Kapolsek Batauga Iptu Made Arya membenarkan peristiwa gantung diri oleh siswa SMP itu.
"Korban pertama kali ditemukan oleh anak kecil dan disampaikan ke warga dan keluarga korban. Kemudian ada yang melapor ke Polsek," kata Arya.
Ia menambahkan, korban ditemukan sekitar pukul 09.00 WITA dan sudah dilakukan visum luar oleh dokter. (*)
Berita ini telah tayang di Kompas.com
Ikuti berita terbaru POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Sumber: kupang.tribunnews.com
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas