BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Ancaman si jago merah mulai nyata menyusul cuaca panas ekstrem yang masih berlangsung hingga sekarang. Bahkan api mulai berkobar melumat lahan bondong (tidur) di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel).
Terkini berdasar data dihimpun pada Badang Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tala, Minggu (28/5/2023), sekitar lima hektare luasan lahan bondong di daerah ini yang lumat terbakar.
Lokasi yang terbakar di dua tempat yaitu di Desa Bingkulu, Kecamatan Tambangulang, dan di Desa Gunungraja Kecamatan Tambangulang. Masing-masing luasan yang terbakar yakni sekitar empat hektare dan sekitar lima hektare.
Api membara di dua lokasi berbeda tersebut pada Sabtu siang kemarin. Pertama, api membara di Desa Bingkulu pukul 12.14 Wita hingga 15.30 Wita. Lalu, pukul 15.30-18.00 Wita api berkobar di Gunungraja.
Baca juga: Karhutla Kalsel, Lahan Tidur di Guntung Manggis Kota Banjarbaru Terbakar
Baca juga: BMKG Prediksi Kemarau Kering di 2023, Kemendagri Wanti-wanti Kepala Daerah : Tanggulangi Karhutla
Jenis lahan yang terbakar yakni bondong, purun, dan semak belukar. Kobaran api di dua tempat tersebut telah berhasil dipadamkan oleh rescuer BPBD Tala, Satpol PP dan Damkar Tala, dan Manggala Agni.
Sedangkan pemadaman kobaran api yang membara di lahan bondong di Gunungraja juga melibatkan anggota Babinsaramil Tambangulang, angggota Polsek Tambangulang, BPK swasta dan masyarakat setempat.
Pantauan di lapangan, lahan bondong di kawasan Gunungraja di sekitar kanan kiri jalan raya A Yani saat ini memang cukup kering sehingga rawan terbakar. Tempat ini selalu menjadi langganan kebakaran lahan pada musim kemarau panjang.
Pada 15 Mei lalu juga telah terjadi kebakaran lahan di kawasan Jalan Teluk Paku, Desa Batibati, Kecamatan Batibati. Luasan area lahan yang terbakar sekitar setengah hektare.
Panas ekstrem saat ini juga mulai memunculkan kecemasan bagi sebagian orang.
"Mudahan jangan sampai terjadi kabut asap seperti saat kemarau panjang beberapa tahun lalu," ucap Intan Sekarwangi.
Warga Angsau Pelaihari ini mengaku rentan terhadap asap sehingga mudah membuat kesehatannya drop.
"Beberapa tahun lalu kan lumayan parah kabut asapnya mulai di wilayah Kecamatan Batibati hingga Gambut. Bernapas gak enak banget, jangan sampai terjadi tahun ini," harapnya.
Baca juga: BPBD Kalsel Siaga Karhutla, 12 Hektare Lahan Tidur di Banjarbaru Terbakar Sejak April 2023.
Pasalnya, pekerja swasta ini kerap bepergian ke Banjarmasin maupun Banjarbaru untuk berbelanja barang. Karenanya ketika terjadi kabut asap, kondisi seperti itu sangat mengganggu aktivitasnya.
Sementara itu pihak BPBD Tala mengimbau semua pihak turut melakukan upaya untuk bersama-sama menjaga diri dan lingkungan sekitar. Hal itu bisa diawali dari diri sendiri dalam hal sederhana seperti tidak sembarangan membuang puntung rokok, obat nyamuk bekas, ataupun benda lainnya yang mudah menyulut api. (Banjarmasinpost.co.id/Idda Royani)
Sumber: banjarmasin.tribunnews.com
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas