Karena Ulahnya Pria ini Hampir Renggut Nyawa Semua Penumpang, Nekat Buka Pintu Saat Pesawat di Udara

- Minggu, 28 Mei 2023 | 05:30 WIB
Karena Ulahnya Pria ini Hampir Renggut Nyawa Semua Penumpang, Nekat Buka Pintu Saat Pesawat di Udara

TRIBUNMANADO.CO.ID - Waduh ada-ada saja ulah pria satu ini.

Dirinya tiba-tiba melakukan aksi tak terduga di dalam pesawat.

Tak main-main, pria tersebut nekat buka pintu darurat pesawat saat pesawat masih semen terbang.

Alhasil sudah bisa diprediksi, angin berhembus kencang masuk ke dalam kabin pesawat.

Dalam video yang beredar di media sosial pun terlihat penumpang dihantam angin dari arah pintu.

Usut punya usut, ternyata seorang pria melakukan aksi nekat dengan membuka pintu darurat pesawat.

Hal tersebut dilakukannya saat pesawat masih mengudara.

Kejadian ini pun viral di media sosial.

Aksi nekat seorang pria ini terjadi di langit Korea Selatan saat penerbangan Asiana Airlines OZ8124 pada Jumat 26 Mei 2023.

Akan tetapi belum diketahui secara pasti, apa alasan penumpang tersebut nekat membuka pintu darurat itu.

Insiden mengerikan tersebut sempat terekam kamera ponsel dan diunggah di media sosial.

Video tersebut akhirnya viral di media sosial dan menuai banyak tanggapan dari warganet.

Dalam video yang beredar di media sosial, seorang penumpang membuka pintu keluar darurat ketika pesawat masih mengudara jelang pendaratan di Bandara Internasional Daegu, Korea Selatan.

Pada saat kejadian, seluruh penumpang dan pramugari tampak panik.

Dalam video tersebut, terlihat penumpang yang duduk di samping pintu darurat berusaha menahan tubuhnya dari terpaan angin kencang.

Dia berusaha mencengkeram sandaran tangan sekuat tenaga agar tidak terlepas.

Sebab, nyaris penumpang tersebut terjatuh dari pesawat disedot udara.

Kronologi penumpang Asiana Airlines buka pintu darurat

Berikut kronologi, pelaku, dan jumlah korban dalam insiden penumpang buka pintu pesawat dalam penerbangan Asiana Airlines OZ8124.

Sebelum insiden terjadi, OZ8124 dengan pesawat Airbus A321-200 terbang dari Pulau Jeju menuju Daegu pada Jumat (26/5/2023) pukul 11:45 waktu setempat.

Dilansir dari BBC via Kompas, pesawat tersebut mengangkut 194 penumpang, termasuk anak usia sekolah yang berencana menghadiri acara olahraga akhir pekan.

Namun, peristiwa tak terduga terjadi saat seorang penumpang pria membuka pintu darurat di samping kiri kabin ketika pesawat hendak melakukan pendaratan.

Pintu darurat dibuka ketika pesawat masih berjarak 250 meter di atas permukaan tanah.

Akibat ulah pria tersebut, terpaan angin kencang masuk ke kabin namun pramugari tidak dapat mencegahnya.

"Situasi kacau karena satu per satu penumpang di dekat pintu tampak pingsan dan pramugari memanggil dokter di pesawat," kata salah satu penumpang beruisa 44 tahun kepada kantor berita Yonhap.

"Saya pikir pesawatnya akan meledak. Saya pikir akan mati seperti ini," ungkapnya.

Menurut pengakuan penumpang lain, pria yang membuka pintu darurat ketika pesawat masih mengudara juga mencoba melompat keluar dari pesawat.

Pelaku buka pintu darurat Asiana Airlines ditangkap

Meskipun pintu darurat dibuka, OZ8124 mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Daegu pukul 12.40 waktu setempat.

Pihak kepolisian kemudian mengamankan pria berusia 30 tahun yang dicurigai membuka pintu darurat setelah pesawat mendarat.

Merujuk laporan Strait Times, Kementerian Perhubungan Kosel melakukan penyelidikan soal pelanggaran UU Keselamatan Penerbangan terkait insiden tersebut.

Dalam keterangannya, pihak maskapai mengatakan bahwa semua penumpang duduk di bangku dengan menggunakan sabuk pengaman.

Soal pintu darurat yang terbuka, Asiana Airlines menyampaikan pintu darurat sebenarnya tidak dapat dibuka karena perbedaan tekanan udara saat pesawat masih terbang.

Namun, terjadi penurunan tekanan udara sebelum OZ8124 mendarat sehingga memungkinkan pintu darurat dibuka.

"Tidak ada awak kabin yang duduk di samping pintu darurat. Awak kabin berusaha menghentikan ulah penumpang, tetapi terlambat," kata Asiana Airlines.

Jumlah korban Asiana Airlines OZ8124 Dilansir dari New York Times, insiden dalam penerbangan OZ8124 menyebabkan 12 orang mengalami hiperventilasi.

Hiperventilasi adalah kondisi ketika seseorang mengeluarkan lebih banyak karbondioksida daripada menghirupnya.

Sebanyak 9 dari 12 penumpang tersebut kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat, menurut laporan Departemen Kebakaran dan Keselamatan Daegu.

BERITA VIRAL LAINNYA, NEKAT Terbangkan Drone Saat Grebeg Syawal, Pesawat Tanpa Awak Warga Yogya Ini Ditembak Jatuh Petugas

Nekat terbangkan drone saat Grebeg Syawal, warga Yogya ini minta maaf tak akan ulangi lagi.

Sosok pemilik drone berinisial W kena getahnya karena nekat terbangkan drone di No Fly Zone.

Tak lama mengudara drone milik W ditembak jatuh pihak kepolisian.

Grebeg Syawal berlangsung di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta berlangsung, Sabtu (22/4/2023).

Dilansir dari Tribun Jogja drone itu ternyata milik warga Yogyakarta yang tinggal di Semarang.

Diketahui, selama prosesi peringatan Idulfitri, akan diberlakukan No Fly Zone di kawasan Keraton Yogyakarta.

Artinya, masyarakat dilarang untuk menerbangkan drone dan sejenisnya dari 0-150 meter dari permukaan tanah.

Ini dilakukan untuk mendukung kelancaran seluruh prosesi, utamanya garebeg sekaligus memberikan penghormatan terhadap jalannya Hajad Dalem yang merupakan simbol sedekah Raja.

Adapun pengamanan drone dilakukan mengacu pada penerbitan NOTAM B0754/23 NOTAMN yang diterbitkan AirnavIndonesia, di mana tertulis aturan tidak boleh terbang dengan ketinggian 150 meter dari permukaan tanah yang berlaku mulai dari 19 hingga 23 April 2023.

Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Saiful Anwar mengatakan, saat mengetahui ada drone yang melintas di atas area Keraton Yogyakarta, pihaknya langsung mengamankan alat drone tersebut.

"Tindakan itu kita amankan saja, kita sampaikan pemilik drone bahwasanya selama proses gunungan dilarang menggunakan drone," katanya kemarin.

Meski melanggar aturan, Saiful menyebut jajaran kepolisian hanya memberikan teguran kepada pemilik drone tanpa mengenakan sanksi apapun.

Namun, pihaknya tetap mendata identitas dari pemilik dan jenis drone diterbangkan saat acara Grebeg Syawal tersebut.

"(Dronenya) diamankan saja, lalu (kami) mendata pemiliknya siapa, kepentingannya (untuk) apa.

Ternyata warga Yogyakarta tapi dari luar kota. Alasannya (menerbangkan drone karena) ketidaktahuan," jelas Saiful.

Dari keterangan yang diberikan, pemilik drone, W, asal warga Yogyakarta tersebut mengaku tidak mengetahui adanya larangan untuk menerbangkan drone.

Ia pun mengaku salah dan meminta maaf kepada pihak Keraton serta jajaran kepolisian atas tindakannya itu.

"Saya hanya ingin meminta maaf kepada pihak Keraton yang memiliki acara tersebut, kepada pihak Polri yang menjaga seluruh acara tersebut dari awal acara sampai akhir acara itu aman aman saja, hanya ada gangguan sedikit dari saya makanya dari saya dan keluarga saya mohon maaf," ungkapnya.

Sebelumnya, Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Parasraya Budaya Keraton Yogyakarta, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Maduretno sudah mengimbau agar warga tidak menerbangkan drone di atas Keraton Yogyakarta selama 19-23 April 2023.

Imbauan itu juga sudah disebarkan di media sosial.

"Selama pelaksanaan Grebeg masyarakat dapat menghormati profesi dengan tidak menerbangkan drone," tandas GKR Maduretno. (TribunBali.com/Sabrina Tio Dora Hutajulu)

Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com

Baca Berita Lainnya di Google News

Sumber: manado.tribunnews.com

Komentar