AHY Beri Peringatan Gegara Utang Negara Tembus Rp 8.000 T: Ini Tak Boleh Dianggap Sepeleh

POS-KUPANG.COM - Putra Sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono mengungkapkan hal yang mengejutkan. Bahwa saat ini utang negara ini sudah tembus Rp 8.000 triliun. Oleh karena itu, siapapun pemimpin negeri di Pemilu 2024, memiliki tanggung jawab yang luar biasa.

AHY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat itu mengungkapkan hal tersebut, dalam diskusi daring melalui Twitter Space, Rabu 24 Mei 2024 malam.

Dikatakannya, semua rakyat Indonesia sebagai wajib pajak, harus tahu kondisi keuangan negara saat ini. Sebab utang negara sudah sangat besar hal mana wajib dibayar oleh semua wajib pajak.

"Utang kita besar sekali. Sekarang hampir menuju Rp 8.000 triliun. Ini belum berbicara bunganya. Jadi bayangkan setiap tahun berapa ratus triliun yang harus dibayarkan oleh negara dan kita semua rakyat Indonesia sebagai wajib pajak," ujarnya.

Dia mengatakan, banyaknya utang negara itu jangan sampai membuat generasi bangsa ke depan selalu menanggung beban untuk melunasinya. Karena memang demikian hal yang terjadi.

"Itu yang akan kita tanggung. Jadi jangan sampai sekian tahun generasi ke depan kita harus dan masih menanggung utang," ujarnya.

Menurut dia, siapa pun yang akan memimpin negeri ini di Pemilu 2024, memiliki tanggung jawab yang luar biasa untuk warisan utang ini.

"Siapa pun pemimpin negeri ini pada pemilu 2024, siapa pun yang terpilih pasti akan menanggung tanggung jawab membayar utang yang luar biasa ini," ujarnya.

Dikatakannya, sebagai warga Indonesia, tidak boleh ada seorang pun yang menganggap sepele hal ini. Karena rasio hutang terhadap pendapatan negara itu sudah 40 persen. Jadi, ini merupakan peringatan bagi pemimpin negara ini.

"Ingat kapasitas kita untuk membayar utang, kapasitas fisikal kita itu tidak aman, ketika prioritas pembangunan anggaran itu kurang tepat sasaran," jelasnya

Baca juga: Syahrial Nasution Optimis AHY Bakal Jadi Pendamping Anies Baswedan: Tanda-Tandanya Sudah Terlihat

Oleh karena itu AHY meminta pemerintah untuk membangun infrastruktur yang tepat sasaran. "Ini peringatan kami kepada pemerintah, bahwa membangun infrastruktur itu wajib dan harus tepat sasaran," tandasnya. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: kupang.tribunnews.com