Kekacauan terjadi di lapangan Stadion Sammy Ofer Haifa, Israel, Selasa (23/5/2023) malam, ketika ribuan suporter menyerbu lapangan dan menyebabkan pembatalan upacara penyerahan piala.
Suporter Beitar Jerusalem itu masuk ke lapangan setelah klub mereka merebut Piala Negara kedelapan kalinya. Beitar Jerusalem memang 3-0 melawan Maccabi Netanya dalam kejuaraan Piala Negara pada malam itu.
Presiden Israel Isaac Herzog dievakuasi ke luar lapangan oleh petugas keamanannya, saat dia sudah berada dekat panggung para pemain Beitar Jerusalem yang akan diberikannya trofi juara. Sedangkan para pemain dilarikan ke ruang ganti hingga petugas keamanan meredakan kerusuhan sekitar 45 menit kemudian.
“Saya berbicara dengan Menteri (Olahraga dan Kebudayaan) Miki Zohar tentang kekerasan penembakan suar yang merusak suasana sportivitas, lalu berlarian ke lapangan, yang sayangnya membatalkan trofi diberikan. Kami setuju bahwa waktunya telah tiba untuk membasmi kekerasan dari lapangan,” kata Herzog seperti dikutip Timeofisrael.
Dilaporkan 18 orang ditangkap dengan berbagai tuduhan. “Beberapa suporter membakar jaring di gawang untuk mengambil potongan sebagai kenang-kenangan dan membawa medali yang ditujukan untuk para pemain,” sebut radio publik Israel Kan seperti dikutip ABCNews.
Piala Negara baru bisa diserahkan Presiden Isaac Herzog kepada tim sepakbola Beitar Jerusalem di kediaman resminya, pada Rabu (24/5/2023).
Dia mengkritik kekacauan dan kekerasan yang terjadi di lapangan Stadion Sammy Ofer Haifa pada Selasa (23/5/2023) malam, ketika ratusan penonton menyerbu lapangan dan menyebabkan pembatalan upacara penyerahan piala Selasa malam.
“Kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya membuat kami tidak dapat memberikan piala negara kepada tim yang menang di lapangan rumput,” katanya seperti dikutip Algemeiner. “Apa yang terjadi itu merupakan pukulan bagi budaya olahraga Israel. Bahkan bagi kehormatan negara dan masyarakat Israel,” imbuhnya.
Menyikapi itu, Herzog mendesak mereka yang terlibat dalam sepak bola Israel untuk bekerja menyelesaikan peristiwa yang memalukan itu.
Beitar didirikan tahun 1936. Klub sepak bola paling populer di Israel dan paling kontroversial karena sebagian basis suporternya sering bersikap rasis dan melakukan kekerasan.
Pemilik Tim Beitar Jerusalem Barak Abramov meminta maaf kepada Herzog atas tindakan para penggemar Beitar Jerusalem yang masuk lapangan pertandingan pada Selasa malam itu.
Dia mengaku malu dengan kekacauan yang terjadi malam itu dan menambahkan, “Saya berjanji untuk melakukan apa yang saya bisa, sebagai kepala Beitar Jerusalem, sehingga hal seperti itu tidak akan terjadi lagi.”(toi/alg)
Sumber: padek.jawapos.com
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas