Cerita Sandiaga Pernah Ditanya Gus Dur "Sampean NU Bukan?"

- Jumat, 26 Mei 2023 | 01:30 WIB
Cerita Sandiaga Pernah Ditanya Gus Dur

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menceritakan kenangannya bersama Presiden ke 4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Ia menceritakan, pada era pemerintahan Gus Dur, Sandiaga pernah membawa investor asing bertemu Gus Dur.

Dalam momen tersebut, ia ditanya oleh Gus Dur apakah kader Nahdlatul Ulama (NU) atau bukan.

“Beliau bertanya,’ Sampean ini NU bukan?’ Terus saya jawab, Bapak Presiden, saya kalau subuh baca doa qunut. Kalau tarawih di masjid depan rumah 23 rakaat,” tutur Sandiaga saat menghadiri acara halalbihalal yang digelar oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta di Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (25/5/2023) malam.

Baca juga: Sandiaga Beri Sinyal Semakin Dekat dengan PPP

Mendengar jawaban itu, Gus Dur memintanya untuk membantu Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU).

“(Gus Dur mengatakan) ‘Iya tapi kamu harus bantu LPNU,’ Saat itu saya ditugaskan membantu LPNU di bawah almahrum Gus Dur, dan saya bertugas 5 tahun,” kata dia.

Terakhir, ia menyatakan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) siap bekerja sama dengan LPNU DKI Jakarta.

“Mudah-mudahan perekonomian kita lebih baik bersama LPNU Jakarta, dan saya siap berkolaborasi bersama Kemenparekarf. Insya Allah kita dimudahkan,” kata dia.

Adapun saat ini Sandiaga tengah membangun penjajakan politik bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Baca juga: Meski Dekat dengan PPP, Sandiaga Tetap Ingin Rangkul PKS untuk Pilpres 2024

Ia mengaku telah bertemu dengan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono dan sepakat untuk melanjutkan pembicaraan ke arah yang lebih serius.

Sandiaga berharap, keputusannya untuk bergabung dengan PPP bisa disampaikan dalam waktu beberapa bulan ke depan.

Selain itu, mantan kader Partai Gerindra itu juga tengah dipertimbangkan oleh PDI-P sebagai salah satu kandidat calon wakil presiden (cawapres) dari Ganjar Pranowo.

Sumber: nasional.kompas.com

Komentar