TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Proses negosiasi pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Merthens (37), yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya masih terus berjalan.
Kini, sudah ada beberapa pihak lain yang ikut membantu proses negosiasi.
Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri menyebut, bukan hanya tokoh masyarakat dan tokoh agama yang dikoordinasi oleh Pemerintah Kabupaten Nduga, namun juga pihak Komnas HAM dan tokoh agama.
"Saya membuka diri untuk semua pihak, yang dari awal yakni pihak Pemerintah Nduga bekerja sama dengan kapolres, kemudian ada juga pihak dari Komnas HAM yang menawarkan diri dan kami terima," kata Fakhiri di Jayapura, Kamis (25/5/2023).
Baca juga: Gembong KKB Yahukimo Diciduk Saat Berada di Ibu Kota Provinsi Papua: Ini Sosoknya
Kata Fakhiri, dewan gereja juga bersedia membantu untuk membuka komunikasi dengan pihak Egianus Kogoya agar pilot berkewarganegaraan Selandia Baru tersebut bisa segera dibebaskan.
Pihak keamanan akan berusaha membantu pihak-pihak yang akan turun ke lapangan untuk melakukan negosiasi.
�Saya berharap negosiasi tersebut menghasilkan hasil yang baik, kita memberikan kesempatan kepada kelompok Egianus bisa mengembalikan pilot melalui jalur negosiasi secara baik."
"Semua sedang berjalan dan dari pihak gereja nantinya akan kita bantu salah satunya pihak Gereja Kingmi yang nantinya akan mengutus orang kepercayaannya untuk melakukan negosiasi tersebut,� tuturnya.
Penyanderaan pilot Susi Air, Philip Mark Merthens, yang diduga dilakukan KKB pimpinan Egianus Kogoya sudah berlangsung hampir empat bulan.
Belum ada tanda-tanda KKB akan membebaskan pilot tersebut.
Awalnya, KKB membakar pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Distrik Paro, Nduga, Papua Pegunungan, pada 7 Februari 2023.
Egianus kemudian menyandera pilot pesawat tersebut, yaitu Kapten Philip Mark Mertens yang berkewarganegaraan Selandia Baru.
Satgas Damai Cartenz masuk ke Distrik Paro pada 14 Februari 2023.
Saat itu, dipastikan Egianus dan kelompoknya sudah tidak berada di lokasi tersebut.
Selain itu, wilayah Distrik Paro sudah dalam keadaan kosong karena warganya mengungsi ke Distrik Kenyam.
Fakhiri sempat menyebutkan bahwa Egianus Kogoya meminta tebusan berupa uang dan senjata api untuk membebaskan Kapten Philip.
Baca juga: Tokoh Gereja di Papua Sepakat Bantu Bebaskan Pilot Susi Air, Benny Giay: Buka Dialog Bukan Kekerasan
Kemudian, Egianus diketahui sempat berada di Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya, pada akhir Februari 2023.
Di lokasi tersebut, ia diduga membunuh anak seorang kepala kampung yang masih berusia 6 dan 8 tahun karena ayahnya tidak mau memberi bahan makanan yang diminta oleh Egianus.
Pada 15 April 2023, KKB menyerang pasukan TNI di Distrik Mugi dan mengakibatkan lima prajurit gugur dan beberapa lainnya terluka.
Selain itu, kelompok tersebut juga merampas sembilan pucuk senjata api dan sejumlah amunisi. (*)
Artikel ini telah tayang di�Kompas.com�dengan judul "Update Kasus Penyanderaan Pilot Susi Air, Kapolda Papua Sebut Komnas HAM dan Dewan Gereja Bantu Negosiasi",
Sumber: papua.tribunnews.com
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas