JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal Calon Presiden (bacapres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan berpesan, masyarakat harus jeli dengan perubahan yang kecil-kecil, termasuk soal isu perpanjangan jabatan presiden.
Adapun pesan ini disampaikan Anies saat hadir dalam acara Temu Kebangsaan Relawan Anies di lapangan tenis indoor Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/5/2023).
Mulanya, Anies menyinggung banyaknya mafia di negeri ini, bahkan eksis hampir di semua lini. Proses penyimpangan itu terjadi pelan-pelan.
Bila pemimpin tidak sensitif pada persoalan ini, maka mafia akan secara bertahap merusak Indonesia. Hal itulah yang membuat Anies berpesan agar jeli dengan sekecil apapun perubahan.
Baca juga: Anies Sebut Pembangunan Jalan Nasional di Era SBY Lebih Panjang dari Jokowi, KSP: Cara Berpikir Jangan Parsial
"Ketika bicara tentang 25 tahun reformasi, amanat yang harus kita pegang adalah komitmen untuk melihat perubahan yang kecil-kecil ini, pelan-pelan, gradual. Jadi kalau ada yang punya ide untuk mengubah, kita harus hadapi dan kita harus hentikan," kata Anies dalam acara tersebut.
Tak lama, ia pun menyinggung soal banyaknya para petinggi negara yang mengajukan agar masa jabatan presiden diperpanjang.
Saat ini, presiden hanya bisa menjabat selama dua periode. Masing-masing periode memiliki waktu lima tahun.
Anies mengisyaratkan, perpanjangan masa jabatan presiden merupakan praktek perubahan kecil yang dia maksud.
"Ketika ada gagasan untuk perpanjang, maka kita komit dengan aspirasi reformasi. Kalau ada petinggi negeri ini yang pelan-pelan mencoba menggeser, jangan pernah dibiarkan. Jangan sampai kita tidak sadar atas penyimpangan yang dilakukan secara pelan-pelan," tuturnya.
Baca juga: Anies Baswedan Sebut Siapapun Boleh Nyapres, Negara Jangan Melarang
Anies pun menyamainya perubahan pelan-pelan itu dengan seekor katak yang dimasukkan ke dalam panci berisi air secara perlahan-lahan.
Adapun ilustrasi ini sebelumnya dia gambarkan untuk menjelaskan cara kerja mafia.
Anies mengibaratkan seekor katak yang dimasukkan ke dalam sebuah ke panci berisi air dingin. Kemudian panci tersebut dipanaskan perlahan-lahan hingga airnya mendidih dan katak akan mati di dalamnya.
Hal ini kata Anies, berbeda ketika katak dilemparkan ke panci yang airnya sudah mendidih. Tentu saja, katak tersebut akan langsung melompat ke luar.
"(Artinya) bila kita tidak menyadari pertumbuhan mafia terus-menerus, maka bangsa kita akan habis karena mafia. Saatnya kita sadari ini adalah problematika yang harus kita hadapi sama-sama," jelas Anies.
Sumber: nasional.kompas.com
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas