Ramai soal "Zombie Drug" yang Merajalela di AS dan Membuat Tubuh Penggunanya Membusuk, Apakah Itu?

- Sabtu, 20 Mei 2023 | 08:30 WIB
Ramai soal

POLHUKAM.ID - Sebuah utas menyebutkan bahwa di Los Angeles, Amerika Serikat (AS) sedang mengalami peningkatan kasus penggunaan "zombie drug" atau "obat zombie" yang membuat tubuh pemakainya membusuk.

Unggahan tersebut dibuat oleh akun twitter ini pada Senin (15/5/2023).

"Pejabat Los Angeles memantau meningkatnya penggunaan 'obat zombie' yang membusukkan daging," tulis narasi dalam unggahan.

“Di wilayah Los Angeles yang lebih luas, kami melihat xylazine sebagai aditif dalam pil fentanil palsu. Sementara jumlahnya relatif rendah di komunitas kami dibandingkan di tempat lain di Amerika Serikat, kehadiran xylazine sekarang menjadi lebih sering dan trennya memprihatinkan,” tambahnya.

Hingga Jumat (19/5/2023) sore, unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 10,8 juta kali dan mendapatkan lebih dari 2.700 komentar dari warganet.

Baca juga: Apa Itu Overdosis Fentanil yang Banyak Memakan Korban di AS?

Mengenal xylazine

Mantan Deputi Bidang Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) yang kini menjadi widyaiswara di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) BNN, dr. Diah Setia Utami menyampaikan bahwa xylazine merupakan salah satu obat bius yang biasanya dipakai untuk anestesi binatang seperti kuda, sapi, dan lainnya.

Ia mengungkapkan bahwa xylazine adalah salah satu jenis psikotropika yang efeknya dapat membuat seseorang tertidur.

"Setahu saya xylazine termasuk dalam psikotropika. Karena memang efeknya yang mampu menidurkan atau sedatif (sebagai obat penenang)," ujarnya kepada POLHUKAM.ID, Jumat (19/5/2023).

Psikotropika merupakan zat atau obat yang dapat menurunkan fungsi otak serta merangsang sistem saraf pusat.

Dalam penggunaannya, obat ini dapat menimbulkan reaksi halusinasi, ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan perasaan yang tiba-tiba, dan menimbulkan rasa kecanduan pada pemakainya. Namun, psikotropika bukan narkotika.

Diah mengatakan, untuk kasus penyalahgunaan xylazine di Indonesia, ia mengaku bahwa belum ada laporan terkait. 

"Setahu saya belum ada laporan (di Indonesia) dan sebenarnya xylazine memang dilarang untuk manusia," pungkasnya.

Sementara itu, dilansir dari National Institute on Drug Abuse (NIH), xylazine adalah obat penenang hewan non-opioid yang tidak disetujui untuk digunakan pada manusia. 

Obat ini telah dikaitkan dengan peningkatan jumlah kematian overdosis secara nasional dalam perkembangan kecanduan narkoba dan krisis overdosis.

Sebuah studi menunjukkan orang yang terpapar xylazine sering secara sadar atau tidak sadar menggunakannya dalam kombinasi dengan obat lain, khususnya fentanil terlarang.

Baca juga: Apa Itu Fentanil? Penyebab Banyak Orang di AS Overdosis hingga Tewas

Dikenal sebagai "obat zombie"

Dikutip dari Marca, menurut pemerintah AS, fentanil yang dicampur dengan xylazine dikenal sebagai "obat zombie".

Fentanil adalah opioid yang paling berbahaya, yang 50 kali lebih kuat dari heroin dan 100 kali lebih kuat dari morfin.

Pada 2022, lebih dari 106.000 orang meninggal akibat overdosis fentanil di Amerika Serikat, angka yang diperkirakan akan meningkat akibat dampak xylazine pada senyawa tersebut.

Pemerintah Kota Washington mengeluarkan pernyataan peringatan tentang obat baru tersebut setelah menganalisis dampak xylazine dan bahayanya "di semua wilayah Amerika Serikat".

Rahul Gupta, direktur Badan Penegakan Narkoba Gedung Putih, mengatakan bahwa tindakan yang diambil oleh pemerintahan Joe Biden bersifat proaktif dan dimaksudkan untuk menyelamatkan nyawa.

Faktanya, label "ancaman yang muncul" berasal dari fakta bahwa fentanil yang mengandung xylazine dijual secara ilegal dan dengan konsekuensi kesehatan buruk yang memburuk secara signifikan dan cepat.

Baca juga: Kecubung Picu Halusinasi, Kenapa Tidak Masuk Golongan Narkotika?

Kematian meningkat dari tahun ke tahun

Penelitian menunjukkan bahwa kematian akibat overdosis terkait dengan xylazine telah menyebar ke arah barat di seluruh Amerika Serikat, dengan dampak terbesar di timur laut.

Dari 2015 hingga 2020, persentase semua kematian akibat overdosis obat yang melibatkan xylazine meningkat dari 2 persen menjadi 26 persen di Pennsylvania.

Selain itu, xylazine juga terlibat dalam 19 persen dari semua kematian akibat overdosis obat di Maryland pada 2021 dan 10 persen di Connecticut pada 2020.

Penelitian telah menunjukkan bahwa xylazine sering ditambahkan ke opioid terlarang, termasuk fentanil. Orang-orang melaporkan bahwa mereka menggunakan fentanil yang mengandung xylazine untuk memperpanjang efek euforianya.

Sebagian besar kematian akibat overdosis terkait dengan xylazine dan fentanil juga melibatkan zat tambahan, termasuk kokain, heroin, benzodiazepin, alkohol, gabapentin, metadon, dan resep opioid.

Baca juga: Hati-hati, Ini 6 Tanda Anda Overdosis Minuman Soda

Efek penggunaan "obat zombie"

Juga dikenal sebagai “tranq”, xylazine yang dicampur dengan opioid seperti heroin, fentanyl, dan kokain, bisa berisiko menyebabkan kantuk, amnesia, memperlambat pernapasan dan detak jantung, serta menurunkan tekanan darah ke tingkat yang sangat rendah.

Mengonsumsi opioid dalam kombinasi dengan xylazine dan depresan sistem saraf pusat lainnya seperti alkohol atau benzodiazepin, dapat meningkatkan risiko overdosis yang mengancam nyawa.

Penggunaan xylazine berulang juga dikaitkan dengan ulkus kulit, abses, dan komplikasi terkait.

Beberapa orang melaporkan, penggunaan obat yang mengandung xylazine dilakukan dengan cara menyuntikkan, menelan, atau menghirupnya.

Sumber: kompas.com

Komentar