Direktur Regional Indonesia Timur, Awang Lazuardi secara tegas mengatakan, kehadiran situs tersebut di harapkan, omzet pendapatan dari para UMKM pun meningkat secara signifikan dan membuat produk UMKM dikenal luas tidak hanya di wilayah kabupaten Bangkalan bahkan sampai luar negeri. Peningkatan permintaan barang ini juga memberikan dampak positif berganda yaitu terciptanya lapangan pekerjaan baru bagi para pemuda - pemudi sekitar yang ikut terlibat dalam pembuatan produk - produk batik dan juga makanan olahan.
"Kedepannya website marketplace ini akan dicoba untuk terintegrasi dengan website milik Pemerintah Provinsi Jatim dan juga portal UMKM Lokal binaan Kementerian BUMN," kata Awang Lazuardi dalam keterangan resminya pada Polhukam.id.co.id di Surabaya, Jumat (20/5/2022).
Menanggapi hal itu salah satu pelaku UMKM binaan PHE WMO pengrajin batik asal Tanjungbumi Bangkalan, Hananah menyambut baik inovasi berbasisi digital yang di lakukan pihak PHE WMO sehingga mempermudah penjualaan produk batiknya selama ini. Sebelumnya, Hananah sendiri selalu menawarkan dagangannya secara konvensional dengan cara menitipkan batik produksinya ke toko-toko di Surabaya, Sidoarjo, Pamekasan dan Sumenep.
"Sekarang kami lebih mudah dan gampang dalam penjualan produk karena PHE WMO sudah menyediakan tempat penjualan yang berbasis digital. Penjualan semakin maksimal dengan situs Bakaoo.id," ujar Hananah yang kini sudah mampu memberdayakan 20 orang lebih untuk dijadikan perajin batik ini.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos